Nilai Mapel yang Diuji Nasionalkan Masuk Kategori Kurang, Palopo Kota Tujuan Pendidikan Seolah Hanya Mimpi
Upaya Walikota Palopo, HM Judas Amir untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kota Palopo sepertinya sia-sia. Padahal dalam beberapa kesempatan, orang nomor satu di Kota Palopo ini telah menegaskan komitmennya untuk menjadikan Palopo sebagai salah satu Kota Tujuan Pendidikan.
Hasil capaian nilai rata-rata ujian nasional tingkat SMP/MTs yang berada di papan bawah bisa dijadikan barometer bagaimana upaya peningkatan mutu pendidikan di Kota Palopo jalan di tempat.
Dari 4 mata pelajaran (mapel) yang diujikan, tidak ada satupun yang masuk dalam kategori Baik dalam penilaian yang dipaparkan Balitbang Kemendikbud. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia hanya masuk di kategori Cukup, Bahasa Inggris kategori kurang, Matematika kategori kurang, dan mata pelajaran IPA kategori Kurang.
Paparan Balitbang Kemendikbud juga memperlihatkan, nilai rata-rata tertinggi diraih oleh SMP Kristen Palopo. Sekolah swasta ini meraih nilai rata-rata diatas rata-rata nasional yakni 64,80. Sementara, rata-rata nasional adalah 51,80.
SMPN 1 menempati nilai rata-rata tertinggi selanjutnya. Sekolah yang dulunya menyandang status Rujukan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) juga melampaui nilai rata-rata nasional. Nilai rata-rata SMP 1 Palopo adalah 56,88. (lihat tabel)
Kepala SMPN 1 Palopo, Hj. Suwarnita Sago Gani yang dihubungi mengatakan, capaian ini menjadi warning bagi pengelola Pendidikan di Kota Palopo. Olehnya itu, menurut Suwarnita, pihaknya akan segera memetakan masalah-masalah yang membuat nilai siswa masuk dalam kategori kurang.
“Kedepannya, kami akan lebih meningkatkan persiapan anak-anak menghadapi ujian nasional terkhusus untuk mata pelajaran yang diujian nasionalkan,” ujar Suwarnita.
Sementara itu, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Palopo yang juga kepala sekolah SMPN 3 Kota Palopo, Kartini Alwi yang dihubungi tak berkomentar. Pesan yang dikirim via WA hanya terlihat dibaca.(*****)
