RSUD Sawerigading Kupas Fakta dan Mitos Bibir Sumbing dalam Podcast Puding
RSUD Sawerigading Kota Palopo menghadirkan episode spesial Podcast Puding dengan topik “Fakta, Mitos, dan Penanganan Terkait Kasus Cleft Lip and Palate”, Kamis (27/11/2025).
Podcast ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan sosial operasi celah bibir dan lelangit yang bekerja sama dengan Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Podcast dipandu oleh drg. Nur Huda Alimin dan menghadirkan narasumber drg. Muhammad Farid Ratman, yang secara khusus mengulas pencegahan, penanganan, serta miskonsepsi seputar celah bibir dan lelangit.
Dalam pemaparannya, drg. Muhammad Farid Ratman menekankan pentingnya pencegahan sejak masa kehamilan.
Ia menjelaskan risiko terjadinya bibir sumbing dapat ditekan melalui pemenuhan nutrisi ibu hamil, terutama asam folat, serta menghindari paparan rokok, alkohol, dan obat-obatan tertentu yang dapat mengganggu perkembangan janin.
“Pencegahan itu sangat mungkin dilakukan. Asam folat sangat penting pada trimester pertama, dan pemeriksaan kehamilan secara rutin menjadi kunci untuk mendeteksi dini kondisi ini melalui USG,” jelasnya.
Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia itu juga meluruskan sejumlah mitos yang berkembang di masyarakat, menegaskan bibir sumbing merupakan kondisi medis yang dipengaruhi faktor genetik dan lingkungan, bukan hal-hal nonilmiah.
Ia turut menjelaskan konsekuensi medis apabila celah bibir dan lelangit tidak ditangani melalui tindakan operasi. Menurutnya, kondisi tersebut tidak hanya berdampak pada penampilan, tetapi juga memengaruhi tumbuh kembang anak secara signifikan.
“Jika tidak dioperasi, anak bisa mengalami gangguan makan karena kesulitan mengisap dan menelan, kemudian gangguan bicara saat tumbuh besar, bahkan kerentanan infeksi telinga yang bisa menurunkan kemampuan pendengaran,” paparnya.
Selain itu, masalah psikologis dan penurunan kepercayaan diri juga kerap muncul karena anak merasa berbeda saat berinteraksi sosial.








