Serapan Hasil Panen Petani di Luwu Terkendala, ASN Bisa Diarahkan Beli Beras di Bulog

Serapan Hasil Panen Petani di Luwu Terkendala, ASN Bisa Díarahkan Beli Beras di Bulog

Ketua Komisi II DPRD Luwu, Wahyu Napeng mengungkapkan, petani padi di Luwu kesulitan menjual beras hasil panen mereka pasca panen raya.

Karenanya, ia mendesak Perum Bulog menyerap beras petani tersebut. Wahyu Napeng menyebut, berdasarkan data yang ada, sekitar 34 ribu hektare sawah di Luwu telah panen. Jika díhitung rata-rata 1 hektare menghasilkan 7 ton gabah, maka jumlah hasil panen mencapai 238 ribu ton gabah atau sekitar 119 ribu ton beras.

Terpisah, terkait penyerapan beras yang díhasilkan petani, Dinas Pertanian Kabupaten Luwu berjanji akan mencarikan solusi .

Stok Beras di Sulsel Aman Hingga 3,5 Tahun ke Depan, Kadiv Bulog: Belum Butuh Beras Impor

Kepala Dínas Pertanian Luwu, Albaruddin A. Picunang S.P M.Si mengatakan, dalam waktu dekat dírinya akan meminta petunjuk Bupati Luwu Basmin Mattayang.

“Sebenarnya membahas terkait serapan gabah harus lintas sektor, mulai dari pertanian, ketahanan pangan, perdagangan. Karena ini semua punya peranan dalam siklus pertanian kita,” kata dia.

Ia mengaku sangat kecewa dengan kondisi yang díalami petani di Luwu.

Meski pun ia tetap berbangga dengan hasil pertanian yang melimpah.

“Artinya kerja keras teman-teman dalam membimbing petani kita ada hasilnya. Hasil pertanian kita melimpah, yang kemudian perlu kita pikirkan kendala yang díalami akibat serapan gabah dan beras petani kurang maksimal di musim panen raya,” ujarnya.

Albaruddin tidak ingin menyalahkan siapapun, termasuk Bulog yang tidak menyerap maksimal beras petani.

Karena keterbatasan gudang penyimpanan dan masih banyaknya stok beras mereka di gudang saat ini.

“Saya tidak ingin menyalahkan siapa, yang saya ingin tawarkan solusinya. Bulog sekarang kewalahan, gudangnya dan penyaluran distribusi,” katanya.

Bupati Luwu Shalat Id di Masjid Raya Al Islah, Basmin: Pererat Silaturahmi

“Dengan berdayakan Gapoktan kita bisa bantu petani, mereka serap gabah petani, dan buat kerjasama dengan Pemda, ASN yang akan beli berasnya,” lanjutnya.

Díketahui, sebanyak tiga ribuan ASN di Luwu jika membeli 10 kg beras per bulan tentu bisa menyerap 30 ton beras selama per bulan atau 300 ton per tahun.

Rencana ini dísambut baik Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Zainal Sahid. Menurutnya ini salah satu solusi terbaik.

“Menurut saya ini solusi baik, saya sepakat apa yang dísampaikan Kadis Pertanian,” ujarnya.

Dijelaskan, jika kebijakan ini disetujui Bupati Luwu, dirinya beserta stafnya siap melaksanakan.

“Kami siap melaksanakan jika ini menjadi kebijakan pimpinan. Tinggal ASN diarahkan belanja beras di Bulog,” kuncinya.(red)

Dapatkan Update Berita Pilihan Menarik
di Fanspage dan Whatsapp Anda
Spiritkita
Pasangiklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *