Terkait Adanya Ular Masuk Di Salah Satu Ruangan, Ini Penjelasan Dari Pihak RS Sawerigading Palopo

PALOPO,SPIRITKITA -Adanya ular berbisa sekitar 1 meter di Rumah Sakit Sawerigading, Kota Palopo, yang sempat viral di berbagai laman media sosial, mendapat tanggapan dari pengelola RS milik Pemkot Palopo tersebut.

Ular berbisa jenis Black Boiga yang di evakuasi Damkar Palopo itu di temukan bukan dalam ruangan rawat inap pasien, tapi di salah satu ruangan kosong.

“Iya, memang ada kejadiannya. Tetapi ular itu di temukan di ruangan kosong, tepatnya di ruangan Flamboyan lantai satu. Jadi tidak benar kalau ular itu masuk ke dalam ruangan rawat inap pasien,” kata Plt Direktur Utama RSUD Sawerigading Palopo, Irsan Anugrah SKM MM.

Sudah lebih dari satu bulan, sebelum bulan suci Ramadhan lalu, jelas Irsan, ruangan Flamboyan di lantai satu RSUD Sawerigading Palopo tersebut, di kosongkan.

Ruangan tersebut akan di jadikan ruangan rawat inap korban nafza dan gangguan kejiwaan.

Yang di dalamnya terdapat sisa meja-meja saja, lokasinya berada di dekat kebun warga.

“Ruangan ini kosong dan dalam tahap pembenahan untuk persiapan pembukaan dua layanan baru, yakni layanan bagi pasien korban nafza dan gangguan kejiwaan. Habis lebaran ini, baru ruangan tersebut akan di pasangi terali besi dan di benahi,” kata Irsan.

Ia menegaskan, bagi keluarga pasien dan terkhusus pasien yang saat ini tengah di rawat di RSUD Sawerigading Palopo.

Ia mengatakan tidak perlu panik ular tersebut tidak masuk ke dalam ruangan rawat inap pasien.

Hal senada di sampaikan Dewan Pengawas RSUD Sawerigading Palopo, As’ad Syam.

Menurutnya, sesuai peninjauan pihaknya, ruangan Flamboyan di lantai satu RSUD Sawerigading Palopo tersebut dalam kondisi kosong.

“Hal ini perlu di luruskan, supaya tidak membuat masyarakat resah, terutama pasien dan keluarganya. Ruangan itu sudah satu bulan lebih kosong,” katanya.

As’ad juga mengakui, jika ruangan tersebut sengaja di kosongkan untuk di benahi setelah lebaran.

Hal itu karena akan di jadikan ruangan layanan baru bagi pasien korban nafza dan gangguan kejiwaaan.

LAYANAN BARU

RSUD Sawerigading Palopo akan membuka dua layanan medis baru dalam rangka lebih memberikan pelayanan medis terbaik kepada masyarakat.

Dua layanan baru tersebut, yakni layanan rehabilitasi pasien korban nafza dan layanan pasien jiwa.

Ia berharap dua layanan baru yang akan di buka pihaknya tersebut, segera terwujud karena sangat di butuhkan masyarakat.

“Insya Allah, segera di buka dua layanan ini,” kata Irsan.

Di katakan, pelayanan rehabilitasi napza di khususkan bagi pecandu narkoba, psikotropika dan zat adiktif lainnya.

Di katakan Irsan, pihaknya telah melakukan studi tiru ke RS Sayang Rakyat Makassar, terkait rencana membuka dua layanan tersebut.

“Layanan ini di khususkan untuk memberikan pelayanan penyelesaian penyalahgunaan narkoba secara komprehensif, melalui pelayanan rehabilitasi,” jelasnya.

Ikhsan mejelaskan oayanan rehabilitasi nafza di buka RSUD Sawerigading Palopo.

Mengingat angka penyalahgunaan narkoba dan sejenisnya dari hari ke hari terus meningkat.

Salah satu permasalahan yang menjadi dilema penegakan hukum kasus narkoba adalah banyaknya pecandu yang sebenarnya merupakan korban dari penyalahgunaan Napza, namun dipenjarakan.

“Padahal secara medis bisa di obati dan di rawat secara medis,” kata Irsan.

Seraya menambahkan, rumah sakit yang membuka layanan nafza di Sulsel baru satu, yakni RS Sayang Rakyat Makassar.

Selanjutnya, layanan pasien jiwa juga di butuhkan di RSUD Sawerigading Palopo. Sebab, di wilayah Luwu Raya, baru RSUD Batara Guru Belopa yang membuka layanan pasien gangguan kejiwaan.

“Pasien gangguan kejiwaan di Palopo selama ini di bawa ke RSUD Batara Guru Belopa, sehingga sesuai saran Bapak Walikota, kita juga akan membuka layanan ini,” katanya.

Dengan hadirnya dua layanan terbaru tersebut, kedepan, Irsan berharap, RSUD Sawerigading Palopo dalam memberikan pelayanan prima terhadap pasien-pasien yang mengalami gangguan kejiwaan dan korban nafza bisa lebih baik lagi.

“Harapannya dengan di bukanya ruang rawat inap jiwa ini dan rehabilitasi korban nafza dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Luwu Raya, terkhusus Kota Palopo. Khususnya dalam penanganan gangguan jiwa dan ketergantungan napza,” katanya. (NT)

Dapatkan Update Berita Pilihan Menarik
di Fanspage dan Tiktok Anda
Spiritkita
Admin
Pemkot Palopo

Banner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *