Tidak Bisa Menunjukkan Identitas Diri, Massa Pendemo Batal Bertemu Walikota Palopo
Walikota Palopo, Drs. HM. Judas Amir yang sedianya menemui massa pendemo di Gedung DPRD Kota Palopo, Senin 24 Juni 2019 dibatalkan. Pasalnya, Walikota Palopo menduga demo kenaikan tarif air tidak murni atau ditunggangi oleh oknum-oknum tertentu yang ingin merusak tatanan masyarakat di Kota Palopo.
Dikatakan Judas, dirinya ingin mendengar keluhan masyarakat yang demo dan kemudian berdiskusi langsung dengan para pendemo. Judas mempertegas tuntutan terkait hal apapun yang menyangkut masyarakat Kota Palopo akan di upayakan diselesaikan sebagai tanggung jawabnya selaku Walikota Palopo.
“Asalkan para pendemo memperlihat identitas mereka sebagai masyarakat atau warga Kota Palopo atau minimal ada identitas jelas, saya akan temui dan kita akan diskusikan hal hal yang menuntun mereka melakukan demonstrasi,” ujar Judas didampingi Kabag Humas, Eka Sukmawati saat menggelar konferensi pers terkait aksi demonstrasi kenaikan tarif air PAM Tirta Mangkaluku yang dilaksanakan di Ruang Kerja Walikota Palopo Lantai 3.
Hal ini juga kata Judas, untuk memastikan data dan laporan tertulis PAM Tirta Mangkaluku yang menyatakan PAM Tirta Mangkaluku telah melakukan sosialisasi kepada seluruh RT/RW dimana dari hasil sosialisasi tidak ada yang menolak kenaikan tarif air PAM.
“Atas dasar itu saya ingin mendiskusikan dengan para demonstran, karena apa yang dilakukan oleh pihak PAM Tirta Mangkaluku sebagai upaya untuk memberikan pelayanan maksimal di masyarakat terkait Air PAM. Serta upaya agar PAM TM juga dapat tetap berproduksi baik,” tegas Judas.
Ditambahkan Judas, Apa yang dilakukan pemerintah saat sifatnya antisipasi dan terkait kenaikan tarif air itu sudah diantisipasi, semua pertimbangannya dari direktur PAM, dan sudah di diskusikan dengan DPRD serta pemerintah kota palopo.
Sebelumnya, para pendemo yang mengatas namakan Front Oposisi Rakyat Indonesia (FORI) menyampaikan aspirasinya mengenai kenaikan tarif air PAM Tirta Mangkaluku yang dilakukan di Ruang musyawarah Kantor DPRD Palopo.
Walikota Palopo berniat menemui para pendemo untuk diskusi terkait tuntutan para pendemo dengn syarat perwakilan pemdemo memperlihatkan identitas mereka sebagai warga kota palopo.
Hanya saja hal tersebut di tolak oleh para pendemo. Ditenggarai sebagian perwakilan pendemo tidak memiliki identitas sebagai warga Kota Palopo, bahkan dari sekian demonstran hanya sebahagian yang memiliki identitas warga kota palopo.(*****)









