Tiga Remaja Terduga Pelaku Penganiayaan Dievakuasi Polisi Setelah Terkepung Warga di Rappocini

Gambar situasi konflik fisik antar pria, menggambarkan ketegangan dan pertempuran secara realistis.

Tiga remaja terduga pelaku penganiayaan di Jalan Rappocini Lorong 9, Kelurahan Buakana, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, dievakuasi Tim Opsnal Polsek Rappocini setelah sempat terkepung warga pada Minggu malam, 16 November 2025.

Situasi memanas di lokasi membuat petugas harus bergerak cepat untuk mencegah amukan massa.

Ketiga terduga pelaku masing-masing berinisial DT (19), AJ (18), dan MQ (18). Mereka diamankan setelah melarikan diri dan bersembunyi di rumah warga.

Sementara sejumlah rekan mereka yang diduga ikut dalam aksi tersebut disebut berhasil kabur sebelum petugas tiba.

Insiden penganiayaan itu mengakibatkan tiga warga terluka. Korban FH (19) mengalami luka gores pada telapak tangan kanan dan punggung kiri.

Korban RF (24) menderita luka sabetan di bagian punggung kiri akibat benda tajam, sementara AS (28) mengalami luka sabetan parang pada lengan kanan.

Kapolsek Rappocini, Kompol Ismail, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan adanya aksi penganiayaan menggunakan senjata tajam dan langsung menuju lokasi.

Saat petugas tiba, massa telah berkumpul dan ketiga terduga pelaku terkepung di salah satu rumah warga.

Dua terduga pelaku terlebih dahulu diamankan warga sebelum polisi tiba. Satu terduga lainnya ditemukan bersembunyi di dalam rumah dan segera dievakuasi aparat.

Namun, proses evakuasi berlangsung menegangkan karena warga yang emosi dan keluarga korban sempat berusaha mengeroyok para pelaku.

“Tiga orang diamankan. Pas melakukan tindak pidana dia lari masuk di rumahnya orang, jadi dievakuasi sama anggota saya. Setelah itu dibawa ke Polsek supaya tidak dimassa,” ujar Ismail saat dikonfirmasi, Selasa 18 November 2025.

Menurutnya, ketiga pelaku sempat diburu warga hingga memilih masuk ke rumah warga untuk menyelamatkan diri. “Sempat mau diamuk massa. Karena diburu sama warga, jadi masuk ke rumah warga mengamankan diri,” jelasnya.

Setelah berhasil dievakuasi, ketiga remaja itu dibawa ke Mapolsek Rappocini untuk pemeriksaan. Polisi menduga aksi penganiayaan dilakukan setelah para pelaku mengonsumsi minuman keras jenis ballo dan mencari lawan secara acak.

“Habis mabuk, habis minum ballo. Sembarangan pergi ditebas (parang),” ungkap Ismail.

Hingga kini, penyidik masih mengumpulkan bukti tambahan dan keterangan saksi. Polisi juga masih membuka kemungkinan adanya pelaku lain yang turut terlibat dalam aksi tersebut.

“Masih kita dalami. Masih butuh bukti dan saksi. Terkait pelaku lain, masih kita kembangkan. Yang jelas pelaku utama sudah kita amankan,” tutupnya.

Dapatkan Update Berita Pilihan Menarik
di Fanspage dan Tiktok Anda
Spiritkita
Esan
Redaksi
Tim Spiritkita
Pemkot Palopo

Banner