UIN Palopo Terima Bukti Dugaan Pelecehan, Satgas PPKS Gelar Pembahasan Internal
PALOPO – Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo menerima aduan dan sejumlah bukti dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang dosen.
Penyerahan dokumen dilakukan di Gedung Rektorat, Senin (29/9/2025), oleh perwakilan mahasiswa, Muh Futhifar Putra, kepada Ketua Satgas PPKS, Hamdani Thaha.
Hamdani memastikan dokumen berupa tujuh lembar print out telah diterima secara resmi.
“Terima kasih atas kerja sama adik-adik mahasiswa. Dokumen ini sudah kami terima dan akan dibahas di internal Satgas. Tidak benar jika ada yang mengatakan bukti itu ditolak,” ujarnya.
Menurutnya, Satgas akan segera menyusun Berita Acara Pemeriksaan yang berisi rekomendasi kepada pimpinan kampus.
“Mohon bersabar, berikan waktu kepada Satgas. Setelah pembahasan internal, kami akan sampaikan rekomendasi resmi,” tegasnya.
Sebelumnya, Rektor UIN Palopo, Abbas Langaji, menegaskan komitmen kampus untuk tidak memberi ruang terhadap pelanggaran asusila.
“Jika terbukti melanggar kode etik, siapa pun pelakunya akan diproses lebih lanjut sesuai mekanisme yang berlaku,” jelasnya.
Sehari setelah penerimaan bukti, Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M UIN Palopo bersama Satgas PPKS langsung menggelar pertemuan di Gedung LP2M, Selasa (30/9/2025).
Pertemuan ini dihadiri Wakil Rektor I Dr Munir Yusuf, Wakil Rektor III Dr Takdir Ishak, Ketua LP2M Dr H Rukman AR Said, serta Wakil Dekan III dari berbagai fakultas.
Koordinator PSGA, Mirnawati, mengungkapkan pihaknya menghadirkan sejumlah pakar, antara lain ahli hukum Dr H Muammar Arafat Yusmad, ahli IT Abdul Rahman SKom MT, dan ahli bahasa Dr Firman SPd MPd.
“Kami sengaja menghadirkan para ahli agar investigasi lebih mendalam dan objektif,” ujarnya.
Mirnawati menegaskan, PSGA dan Satgas tidak berwenang memberikan sanksi, melainkan hanya memberikan rekomendasi kepada pimpinan.
“Opsi sanksinya bisa berupa penonaktifan, pemutusan hak ASN, hingga rekomendasi ke Biro SDM Kemenag RI,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan menjadwalkan pertemuan lanjutan dengan menghadirkan mahasiswa dan pihak terkait.
“Mohon dukungan agar proses ini berjalan maksimal,” pungkasnya.








