Ular Piton Kagetkan Warga Masamba
Ular Piton Kagetkan Warga Masamba
Seekor Ular Piton berukuran panjang sekira 4 meter tetiba muncul di tengah-tengah lingkungan masyarakat di Masamba, Luwu Utara.
Munculnya ular yang biasa juga disebut sanca kembang ini sontak mengagetkan warga yang berada di sekitar jalur 2 jalan Simpurusiang menuju kantor bupati, Kamis, 23 Januari 2020.
Tahir, salah seorang warga yang pertama kali melihat ular tersebut mengatakan, dirinya tidak menyangka tiba-tiba ada seokor ular ukuran kurang lebih 4 meter yang terjatuh dari atas pohon.
“Saya kaget dan langsung teriak memanggil teman saya yang kebetulan ada di depan kerja bangunan, untungnya ular tersebut terjatuh pada saat pengguna jalan tidak ada yang melintas karena jam seperti ini pegawai di kantor bupati dan gabungan Dinas biasanya lalu lalang ” kata Tahir.
Tak lama berselang lama, beberapa warga dan pegawai yang melintas berhasil menangkap dan memasukkannya ke dalam karung untuk di pindahkan.
Sekedar diketahui, sebenarnya, mangsa alamiah ular piton atau sanca kembang adalah burung, tikus, babi hutan, monyet, atau rusa.
Jika berada di dekat hunian manusia, mereka memburu ayam, kucing, atau anjing. Gaya berburu sanca kembang khas ular besar, yaitu dengan menangkap dan melilit kuat mangsanya hingga kehabisan nafas atau hingga tulang dada serta panggulnya remuk sehingga akan lebih mudah saat ditelan bulat-bulat.
Dalam Jejak Horor Piton Meneror Manusia, meski bukan mangsa alamiah/lazimnya, tetap ada kemungkinan manusia menjadi mangsa sanca kembang karena ular ini memiliki mulut dan ukuran perut yang memungkinkan untuk dilewati tubuh manusia dewasa, apalagi anak kecil atau bayi. Persoalannya kadang pada tulang bahu orang dewasa yang terlampau kokoh, sehingga kadang perlu dipatahkan dulu.
Jikapun bisa tertelan, si ular biasanya jadi relatif lebih sulit bergerak. Alhasil, ia gampang tertangkap warga.(***)









