Upaya Tekan Angka Peredaran Narkoba, Polres Palopo Bersama BNN Lakukan Razia Di Cafe Mazogi
PALOPO,SPIRITKITA -Peredaran narkoba hingga saat ini masih menjadi pekerjaan rumah yang harus di selesaikan seluruh stake holders di Indonesia.
Sebab, Indonesia hingga berada dalam kondisi darurat narkotika, yaitu negara dengan tingkat kerawanan tinggi terkait penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Hal ini harus segera di tangani secara intensif dan serius.
Berbagai upaya penangan permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di lakukan melalui pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi dan pemerantasan.
Di Kota Palopo, khususnya pemerintah, pihak kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) terus melakukan upaya untuk menekan angka peredaran gelap narkoba.
Salah satu upaya yang di lakukan yakni, intens melakukan razia di sejumlah tempat hiburan.
Seperti yang di lakukan Polres Palopo dan BNN saat merazia Cafe Mazogi, Sabtu (25/2/2023) malam. Mereka mencari pengedar dan pemakai narkoba.
Operasi bersama Polres Palopo dan BNN untuk menekan peredaran narkoba itu di pimpin Wakapolres Palopo, Kompol H Ridwan.
Perwira satu melati di pundak itu menjelaskan kepada wartawan, razia tersebut di lakukan untuk menekan dan meminimalisir peredaran narkoba di Palopo.
“Cafe Mazogi salah satu tempat yang sering di laporkan karena aktivitasnya yang menganggu ketertiban masyarakat,” kata Kompol H Ridwan.
Untuk itu, Polres Palopo dan BNN memasukkan Cafe Mazogi sebagai tempat yang di curigai sering terjadi penyalahgunaan narkoba.
Saat di razia, Cafe Mazogi sedang di penuhi para pengunjung. Mereka rata-rata masih muda.
Satu per satu, para pengunjung di geledah oleh petugas. Polisi dan BNN melakukan penggeledahan badan dan barang terhadap mereka.
Tak hanya itu, para pengunjung juga di tes urine oleh Polisi dan BNN.
“Kami ingin Palopo jadi Kota yang bebas narkoba. Makanya, operasi ini akan terus kami tingkatkan demi keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujar Wakapolres Palopo.
Dari hasil penggeledahan badan dan barang, petugas tak mendapatkan pengunjung membawa dan menguasai narkoba.
Sementara itu, hasil dari tes urine, para pengunjung di nyatakan negatif mengkonsumsi narkoba.
“Kami akan tetap meningkatkan operasi ini. Tak hanya sampai di sini, kami akan menyasar beberapa lokasi lagi yang di curigai jadi tempat peredaran narkoba,” tandasnya. (rls)








