Wali Kota Makassar Danny Pomanto Sampaikan Tiga Pendekatan dalam Pencegahan Narkoba
MAKASSAR,SPIRITKITA — Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto, menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Makassar telah melakukan upaya pencegahan narkoba melalui tiga pendekatan utama. Hal ini diungkapkannya dalam acara Hari Anti Narkotika Internasional (HANI 2023) di Rutan Kelas 1 Makassar pada hari Rabu (5/7/2023). Acara ini diadakan dengan tema “Akselerasi War On Drugs Menuju Indonesia Bersih Narkoba” dan melibatkan BNN Sulsel (Badan Narkotika Nasional Sulawesi Selatan) dan Kemenkumham Sulsel (Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan).
Danny Pomanto menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Makassar memiliki tekad yang kuat dalam melawan narkoba dan menyadari bahwa perjuangan tersebut harus dimulai dari diri sendiri. Oleh karena itu, tiga pendekatan telah dilakukan guna memberikan perlindungan yang maksimal. Pendekatan pertama adalah pendekatan keluarga, di mana program “Jagai Anakta'” (Jaga Anak dengan Ilmu) melibatkan peran orang tua dalam menjaga anak-anak mereka dengan memberikan pemahaman yang baik untuk mencegah ancaman narkoba.
Pendekatan kedua adalah pendekatan lingkungan, yang dikenal juga sebagai pendekatan “lorong” di kalangan masyarakat. Pemerintah Kota Makassar bekerja sama dengan BNN Sulsel dalam mengidentifikasi lorong-lorong di Kota Makassar yang bersih dari narkoba, yang dikenal dengan sebutan “Lorong Bersinar”. Selain itu, penambahan jumlah kamera pengawas atau CCTV terus dilakukan untuk meningkatkan keamanan. Danny Pomanto menyebutkan target mereka adalah memiliki 5.000 CCTV, sehingga setiap lorong akan dilengkapi dengan empat CCTV, totalnya mencapai 20 ribu kamera.
Pendekatan ketiga adalah pendekatan melalui pendidikan. Pemerintah Kota Makassar menekankan pentingnya pendidikan kepada para guru untuk memberikan pemahaman dan edukasi tentang pencegahan narkoba. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penambahan kurikulum khusus self-defense dalam pendidikan.
Danny Pomanto berharap dengan melaksanakan tiga pendekatan ini, masyarakat khususnya generasi muda akan menjadi tangguh (resilient) dan mampu menghadapi berbagai tantangan, bukan hanya terkait dengan narkoba. Ia juga mengajak semua pihak untuk bersatu melawan narkoba, karena narkoba adalah musuh bersama yang harus dikalahkan.
Kepala BNN Sulsel, Brigjen Pol. Drs. Ghiri Prawijaya, berharap momentum HANI 2023 akan diawali dengan niat baik untuk bersih dari narkoba. Ia juga mengimbau kepada para penyintas agar memiliki tekad yang kuat dalam proses penyembuhan. Ghiri Prawijaya menekankan pentingnya sinergi
yang ada saat ini untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba, dan mengajak semua pihak untuk terus meningkatkan kerja sama dalam upaya tersebut.(*)








