Wali Kota Naili Jadi Perempuan Pertama Inspektur Upacara HUT RI ke-80 di Palopo
Intinya Sih..
- Wali Kota Naili Trisal jadi perempuan pertama pimpin upacara HUT RI di Palopo.
- Upacara digelar di Lapangan Pancasila, dihadiri jajaran Pemkot dan masyarakat.
- 76 anggota Paskibraka sukses mengibarkan bendera Merah Putih.
- Wakil Wali Kota menegaskan makna kemerdekaan sebagai perjuangan melawan kemiskinan dan kebodohan.
- Naili menyerahkan Satyalancana Karya Satya kepada ASN dan penghargaan kepada LVRI.
- Pemkot menyalurkan santunan kematian BPJS Ketenagakerjaan Rp10 juta.
- Bank Sulselbar menyerahkan bantuan CSR untuk pengentasan permukiman kumuh.
Pengibaran bendera Merah Putih pada upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapangan Pancasila Palopo, Minggu (17/8/2025).
Momen bersejarah tercipta ketika Wali Kota Palopo, Naili Trisal, menjadi perempuan pertama yang bertindak sebagai inspektur upacara HUT RI di Kota Palopo.
Ia didampingi Wakil Wali Kota, Akhmad Syarifuddin, serta dihadiri seluruh pejabat lingkup Pemkot Palopo mulai kepala OPD, camat, hingga lurah.
Sebanyak 76 anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Palopo sukses menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.
Mereka mengibarkan Sang Merah Putih dengan lancar dan penuh kehormatan, disambut apresiasi tinggi dari tamu undangan dan masyarakat.
Wakil Wali Kota Akhmad Syarifuddin memaknai kemerdekaan sebagai perjuangan berkelanjutan dalam mengatasi tantangan bangsa.
“Kemerdekaan adalah perjuangan melawan kemiskinan dan kebodohan. Semoga ke depan Palopo bisa lebih baik lagi,” ujarnya.
Ia menambahkan, keberagaman di Palopo harus menjadi kekuatan pemersatu.
“Perbedaan itu bukan tantangan, tapi alat perekat untuk kemajuan bangsa dan daerah,” jelasnya.
Usai upacara, Wali Kota Naili menyerahkan Satyalancana Karya Satya kepada pegawai Pemkot Palopo yang telah mengabdi puluhan tahun, serta penghargaan kepada Ketua Legiun Veteran Indonesia, Mayor Inf Purn Tiku Marthinus.
Selain itu, Pemkot juga menyerahkan santunan kematian BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp10 juta kepada ahli waris Lambat Sardi.
Sementara Bank Sulselbar memberikan bantuan CSR untuk pengentasan permukiman kumuh terpadu di Palopo.
