Warga Telluwanua PDP, Riwayat Trackingnya Berasal dari Daerah Pendemi ke-4 Terbesar se-Indonesia
Warga Kelurahan Jaya Telluwanua PDP, Riwayat Trackingnya Berasal dari Daerah Pendemi ke-4 Terbesar se-Indonesia
Satu warga asal Kelurahan Jaya, Kecamatan Telluwanua Kota Palopo, inisial L, 25 tahun, langsung dirujuk ke RSUD Rampoang Palopo, Kamis malam, 9 April 2020.
Informasi menyebutkan, L mengalami batuk, sesak nafas, dan demam seperti gelaja terkena Covid-19. Kini, pasien tersebut dalam status Pasin Dalam Pengawasan (PDP). Terlebih dengan melihat riwayat “Trakcing”, yang bersangkutan baru saja dari Kota Tangerang, salah satu wilayah pendemi di provinsi Banten.
Diketahui, Banten saat ini merupakan provinsi ke 4 terbesar pendemi Corona.
Update sebaran virus Corona (Covid-19) di Sulawesi Selatan
“Iya benar, kemarin malam, 1 PDP tersebut dirujuk oleh Puskesmas Maroangin ke RS RujRSUD Corona di RSUD Palopo,” imbuh Jurubicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, DR Dr HM Ishaq Iskandar M.Kes MM, dikutip dari Koran Akselerasi, Jumat (10/4/2020) siang tadi.
“Hari ini, pemeriksaan swab langsung kita kirim ke Makassar,” lanjut Dr Ishaq Iskandar.
Sementara, informasi dari salah-satu perawat di Puskesmas Maroangin, sebelum Warga Telluwanua PDP ditetapkan, L sempat berobat ke Puskesmas. Gejala awalnya, batu, panas-dingin, sesak nafas, dan kedua matanya merah.
- Pemkot Palopo Dorong Inklusi Keuangan Lewat Percepatan Akses bagi UMKM
- Diduga Jadi Tempat Penimbunan BBM Ilegal, Warga Palopo Keluhkan Aktivitas Mencurigakan di Sebuah Gudang
- Pemkab Luwu Gelar Rakor Bunda PAUD, Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini
- Pj Wali Kota Palopo: ASN Harus Disiplin, Bertanggung Jawab, dan Peduli Masyarakat
- HUT ke-71 IDAI di Palopo: Dorong Kolaborasi Lintas Sektor Tangani Kesehatan Anak dan Stunting
Dilansir dari laman covid19.go.id, berikut update kasus virus corona di 33 wilayah di Indonesia per Kamis (9/4/2020), Provinsi Banten terkonfirmasi terpapar virus Corona sebanyak 218 orang. Jumlah ini urutan ke 4 dibawah DKI Jakarta sebanyak 1.706 orang, Jawa Barat 376 orang dan Jawa Timur sebanyak 223 orang.(red)
