Warga Khawatir, Jembatan Penghubung 4 Desa di Bualemo Sudah Rapuh
BANGGAI – Jembatan yang menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Bualemo kian memprihatikan.
Jembatan yang terletak di Desa Binsil itu tak kuat lagi menahan beban kendaraan seperti truk. Papan kayu yang menjadi lantai jembatan sudah rapuh dan berlubang.
Salah seorang warga setempat kepada awak media menyatakan, keempat desa yang menggunakan jembatan ini, adalah Desa Binsil Padang, Binsil Kristen, Taima dan Bima Karya.
“Tiga hari lalu, mobil carry menjadi korban. Dan kemarin pagi mobil truk. Dua kendaraan ini terperosok ke dalam lubang,” jelas sumber yang enggan disebutkan namanya, melalui telpon, Selasa (23/3/2021).
Sumber ini menerangkan, pihaknya sudah meminta tanggapan dari pemerintah Kabupaten Banggai. Namun, pemerintah mengatakan bukan kewenangan pemda Banggai.
“Harus ada upaya yang dilakukan. Karena ini kebutuhan orang banyak. Ada anak sekolah yang menggunakan jembatan ini,” jelasnya.
Disis lain, menurut warga lain jika tak ada upaya, jembatan ini bisa saja putus dan dipastikan akan berdampak pada perekonomian di empat desa.
“Jembatan ini menjadi salah satu fasilitas kami untuk beraktifitas sehari-hari,” kata warga setempat Andri Abdullah ketika dikonfirmasi seusai mengunggah foto jembatan di Facebook, Selasa (23/3/2021).
Andri Abdullah menjelaskan, saat ini masyarakat merasa khawatir dengan kondisi jembatan tersebut. Sebab, selain dilewati warga untuk beraktifitas, jembatan itu juga selalu dilewati mobil penumpang dan mobil berukuran besar.
“Dulu sempat terjadi salah satu mobil Avanza penumpang melewati jembatan tersebut dan yang terjadi mobil Avanza masuk dalam lubangan jembatan. Untung saja yang terjadi hanya ban mobil Avanza yang masuk dalam lubang lantai jembatan yang terbuat dari kayu atau balak,” katanya.
Saat ini, mobil minibus dan truk memilih melewati sungai. Mengingat kondisi jembatan yang tidak lagi bisa di lewati.
“Warga berharap akan ada perbaikan terhadap jembatan, mengingat jembatan tersebut menjadi salah satu akses mereka setiap hari,” ujar warga Desa Binsil itu. (ep)
