Waspada! Makassar, Luwu, dan Palopo Termasuk Daerah Rawan Banjir dan Longsor
MAKASSAR — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluarkan peringatan dini terhadap potensi bencana banjir dan tanah longsor di delapan kabupaten/kota.
Peringatan ini dikeluarkan seiring meningkatnya intensitas curah hujan menjelang akhir tahun 2025.
Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo, menjelaskan terdapat lima daerah berstatus rawan banjir dan banjir bandang, yakni Kota Makassar, Kabupaten Wajo, Luwu Utara, Gowa, dan Maros.
Sementara tiga daerah lainnya, yaitu Kabupaten Luwu, Kota Palopo, dan Toraja Utara, masuk dalam kategori rawan longsor.
“Lima daerah rawan banjir dan tiga rawan longsor, namun tidak tertutup kemungkinan daerah lain juga berisiko apabila curah hujan ekstrem. Ini sesuai hasil kajian risiko bencana kabupaten/kota se-Sulsel,” ujar Amson.
BPBD dan Pemda Diminta Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem
Amson menyebutkan bahwa peringatan ini merupakan tindak lanjut dari rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi puncak musim hujan akan terjadi pada Desember 2025.
BPBD Provinsi, kata dia, telah menginstruksikan seluruh BPBD kabupaten/kota untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan melakukan langkah antisipatif di lapangan.
“Sejak BMKG menyampaikan rilis, kami bersama seluruh BPBD kabupaten/kota sudah dalam status siaga dan telah menyiapkan langkah antisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.
BPBD juga mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat koordinasi lintas instansi serta memastikan ketersediaan logistik darurat di wilayah rawan.
“Kami harap kabupaten/kota dapat melakukan langkah mitigasi sedini mungkin. Jangan tunggu bencana terjadi baru bertindak,” tegas Amson.








