Wawali Palopo Panggil Pengelola SPBU, Bahas Dugaan Penyalahgunaan BBM
PALOPO — Wakil Wali Kota Palopo, Akhmad Syarifuddin, memanggil seluruh manajemen Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang beroperasi di wilayah Kota Palopo.
Langkah ini dilakukan menyusul keluhan masyarakat terkait antrean panjang kendaraan yang terjadi di beberapa SPBU dalam beberapa pekan terakhir.
Pertemuan digelar di Kantor Wali Kota Palopo, Kamis, 6 November 2025, guna membahas penyebab antrean serta mencari solusi agar persoalan tidak terus berulang.
“Antrean di beberapa SPBU sudah sangat mengganggu aktivitas warga dan lalu lintas. Ini harus segera ditangani,” tegas Akhmad Syarifuddin.
SPBU Diminta Tingkatkan Pengawasan dan Transparansi
Dalam rapat tersebut, Akhmad Syarifuddin menegaskan pelayanan kepada masyarakat harus menjadi prioritas utama.
Ia meminta agar pengelola SPBU meningkatkan pengawasan dan memastikan tidak ada penyalahgunaan dalam distribusi BBM, termasuk kemungkinan penimbunan atau praktik yang melanggar aturan.
“Kami ingin memastikan tidak ada penyalahgunaan dalam distribusi BBM,” ujarnya.
Selain menyebabkan antrean dan kemacetan, ia menilai antrean panjang kendaraan di depan SPBU juga merusak estetika kota serta mengganggu kenyamanan pengguna jalan.
“Antrean panjang itu merusak estetika, mengganggu kenyamanan dan keamanan masyarakat,” tambahnya.
SPBU Wajib Siapkan Security untuk Atur Antrean
Sebagai solusi konkret, pemerintah bersama pihak SPBU menyepakati sejumlah langkah untuk menertibkan antrean kendaraan.
Salah satunya, mewajibkan setiap SPBU menyiapkan minimal dua personel keamanan (security) guna membantu pengaturan antrean dan memastikan pelayanan berjalan lancar.
“Jalan tengah yang kami temukan adalah seluruh SPBU menyiapkan dua security untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat. Selain itu, kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Palopo untuk pengaturan lalu lintas,” jelasnya.
