Anggota DPRD Banting Meja, Kesal Bupati Tidak Ikut Rapat
Anggota DPRD Banting Meja, Kesal Bupati Tidak Ikut Rapat
Rapat pembahasan penanganan Covid-19 antara Anggota DPRD Maluku Tengah bersama tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah berlangsung ricuh.
Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sukri Wailissa mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas pemerintah.
Dalam video berdurasi 3:44 menit ini, terlihat Sukri tiba-tiba melempar sejumlah dokumen dan membanting beberapa meja kursi. Dia kesal karena Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua beberapa kali tak pernah hadir dalam pembahasan penanganan kasus virus corona.
Sukri juga mengaku kesal karena menilai Pemkab Malteng tak serius menangani penyebaran wabah corona di daerah Maluku Tengah.
- Ricuh di DPRD Palopo, Wakil Walikota Harap Kedepannya Demo Lebih Persuasif
- HMI Palopo Desak Penindakan Dugaan Penyelewengan BBM Subsidi oleh PT Sri Global Mandiri
- Datu Luwu Tegaskan Tana Luwu Bagian Sah NKRI Sejak 1946
- Presiden Lantik 961 Kepala Daerah, JFK Ucapkan Selamat untuk Luwu Raya dan Toraja
- Polres Luwu Gelar Apel Operasi Keselamatan Pallawa 2025
“Saudara Bupati tidak ikhlas dan menyampingkan masalah ini. Kalau saudara Bupati ikhlas pasti tidak mungkin langkah yang dilakukan seperti ini. Hari ini kita sudah melakukan pertemuan seperti ini sebanyak tiga kali. Tapi apa hasilnya dari pertemuan-pertemuan sebelumnya, buang-buang energi,” ujar Sukri.
Rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Maluku Tengah Kace Haurisa dan dihadiri Sekda serta sejumlah perangkat daerah itu ricuh dan membuat rapat ditunda.
Hasil Tes Pasien Covid-19 Keliru, Ini Kata Jubir GTPP Kota Palopo
“Kita datang ke sini tahu regulasi, kita dipanggil gugus ke sini bukan untuk bicara yang main-main, tapi bagaimana kita mencari solusi dan menjawab apa yang menjadi harapan bagi masyarakat pimpinan,” ketus Sukri.
Sukri meminta Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua, dihadirkan dalam rapat-rapat pembahasan penanganan corona.
- Pertamina Patra Niaga Tegaskan PT Katana Global Trade Bukan Transportir Resmi Solar Subsidi
- Fenomena Demo Core: Dari Pintu Mobil Terbakar hingga Ajak TNI Main Roblox
- Ratusan Driver Ojol Makassar Gelar Salat Gaib untuk Affan Kurniawan
- Pernah Bilang Anti suap Immanuel Ebenezer Jadi Sorotan Usai Terjaring OTT KPK
- Visual hingga Audio Dikritik, Film Rp 6,7 Miliar Ini Bikin Netizen Geleng-Geleng
“Lembaga ini tidak dihormati sekali sang Bupati pimpinan. Tiga kali kita lakukan pertemuan tapi hasilnya apa? Kita juga cape pimpinan. Tiap saat kita dihubungi oleh masyarakat. Handphone terus ditelepon, jadi tolong pimpinan buka mata dan buka hati,” katanya.
Dia mengatakan kemarahannya karena merasa kesal. Ia juga meminta agar rapat seperti ini tak lagi digelar karena tidak membuahkan hasil.
“Kalian takut Bupati tak kasih proyek? Kalau begini mari kita buka-bukaan saja, boleh kita utamakan kita punya kepentingan, tetapi jangan sampai mengorbankan kepentingan masyarakat,” katanya.(red)








