Bupati Luwu Utara Gratiskan Tagihan PDAM Untuk Pelanggan Pra-Sejahtera
Bupati Luwu Utara Gratiskan Tagihan PDAM, Terbatas Pelanggan Pra-Sejahtera
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani (IDP), memutuskan akan menggratiskan tagihan PDAM, khusus bagi pelanggan kategori pra sejahtera.

Tafsil Saleh, Badan Pengawas PDAM Kabupaten Luwu Utara di Masamba mengatakan hal tersebut.
Lihat, Walikota Palopo Minta Lurah Tetap Pantau Wilayah Kerjanya
“Ini atas petunjuk ibu Bupati yang meminta kepada PDAM menggratiskan tagihan pelanggan pra sejahtera,” ungkap Tafsil.
Saat ditanya berapa jumlah pelanggan PDAM Luwu Utara yang masuk kategori pra sejahtera yang bakal mendapat keringanan ini, Tafsil menyebutkan bahwa pihaknya sementara membahas hal ini dengan Kepala PDAM dan Bagian Ekonomi.
- DPRD dan Wali Kota Palopo Sepakati Rancangan Awal RPJMD 2025–2029
- Kedubes Inggris Temui Wali Kota, Makassar Dibidik Jadi Kota Kolaborasi Internasional
- Pemkab Luwu Raih Penghargaan Swasti Saba Wistara 2025 dari Kemenkes RI
- Pastikan Operasional Aman, PT BMS Periksa Kualitas Udara, Air, hingga Biota Perairan
- Dikenal Dekat dengan Warga, Ismanto Siap Pimpin RT03/RW01 dengan Fokus Kebersihan dan Ketertiban Lingkungan
“Kami sudah minta Kabag Ekonomi untuk membahas ini bersama Kepala PDAM, terkait jumlah pelanggan pra sejahtera. Dan ini sementara dibahas. Jadi kita tunggu hasil rapatnya, baru kemudian kita kasi tahu berapa jumlahnya,” ujar eks Plt. Sekda ini.
Tafsil yang saat ini menjabat Kepala Bapenda menyebutkan bahwa Bupati Luwu Utara Gratiskan Tagihan PDAM bagi pelanggan pra sejahtera dilakukan selama masa pandemi covid-19. “Hal ini dilakukan untuk meringankan beban masyarakat di tengah wabah,” pungkasnya.
Sebelumnya Bupati Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Indah Putri Indriani melakukan panen padi varietas banjara di Desa Marampa, saat kunjungi Rongkong.
Dalam kesempatan itu, Indah optimistis ketersediaan pangan di Bumi La Maranginang tetap terjaga di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Itu setelah melihat produksi padi di atas rata-rata 5 ton per hektare.
“Kalau dilihat dari jumlah penduduk, hasil ini sangat mencukupi, bahkan bisa sampai setahun,” kata Indah. Kendati demikian, ia tetap berharap para petani untuk tetap memperhatikan diversifikasi guna mendukung ketersediaan pangan.
“Diversifikasi pangan tetap kita dorong agar petani tetap menanam selain padi,” kata dia.
Semua itu, menurut Indah, guna memberikan variasi pangan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarganya.(red)








