Gula Pasir Langka, Gubernur Sulsel Minta Minum Teh Tawar

Gula Pasir Langka, Gubernur Sulsel Minta Minum Teh Tawar
Di tengah kelangkaan gula pasir di Sulawesi Selatan yang terjadi beberapa hari terakhir memaksa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengajak warga Sulsel mengurangi konsumsi gula. Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan minum teh tanpa gula.
“Saya persoalannya kalau minum teh tidak pernah pakai gula,” kata Nurdin di Makassar, menanggapi kelangkaan gula di Sulsel.
Diungkapkan Nurdin, saat ini pihaknya tengah menyelidiki oknum yang melakukan penimbunan di tengah kelangkaan gula pasir. Dia mengaku akan mencari pelaku.
“Kalau itu ada itu biadab, di saat kita lagi membutuhkan gula ada yang nimbun,” ujar Nurdin.
Nurdin juga telah memerintahkan jajaran untuk melihat pasokan gula yang terus berkurang di Sulsel. Upaya intervensi harga gula yang mencapai Rp 18.000 per kilogram percuma dilakukan jika stok gula telah kosong.
“Makanya ini saya mau cek dulu, kelangkaan disebabkan oleh apa. Kalau itu ada penimbunan, spekulasi, kan ini sederhana, karena suplainya kita lihat. Kalau suplai lancar saya kira pasti ada sesuatu,” imbuhnya
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Selatan Hadi Basalamah meminta warga untuk mengurangi konsumsi gula. Salah satunya beralih ke konsumsi gula aren.
“Kalau kebutuhan kita untuk konsumsi kan gula kristal putih, ya untuk sementara tahan dulu lah. Kan itu bagus untuk menggunakan gula aren, sehingga tidak terjadi peningkatan kebutuhan,” kata Hadi.
- Kedubes Inggris Temui Wali Kota, Makassar Dibidik Jadi Kota Kolaborasi Internasional
- Dikenal Dekat dengan Warga, Ismanto Siap Pimpin RT03/RW01 dengan Fokus Kebersihan dan Ketertiban Lingkungan
- Wali Kota Makassar Turun Tangan, Koordinasi TNI–Polri Usai Tawuran Pemuda
- Persiapan Rampung, Pengurus JMSI Sulsel Periode 2025-2030 Siap Dilantik 15 November
- Wali Kota Makassar Tegaskan Perlawanan terhadap Mafia Tanah: Regulator Harus Kuat
Hadi menyebut saat ini pihaknya tengah mengedukasi warga agar mengurangi konsumsi gula pasir. Hal ini dinilainya baik untuk kesehatan.
“Jadi kalau kita konsumsi 1 tahun kira-kira 15 kilogram, ya turunkan menjadi setengah. Kan jauh lebih bagus bagi kesehatan. Jadi ada gerakan kurangi makan gula di Sulsel, kan bagus untuk kesehatan, itu standar WHO,” ucapnya.(hry)








