ICW Temukan Aktivitas Digital Pemerintah Dibiayai Rp90,45 M
Egi mencontohkan anggaran pengadaan jasa influencer di kementerian atau lembaga di pemerintah pusat. Ia menyebut anggaran influencer tertinggi ada di Kementerian Pariwisata dengan nilai Rp 77,6 miliar untuk 22 paket pengadaan jasa influencer.
Kemudian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan senilai Rp 1,6 miliar untuk 12 paket; Kementerian Komunikasi dan Informatika Rp 10,83 miliar untuk 4 paket; Kementerian Perhubungan Rp 195,8 juta untuk 1 paket; serta Kementerian Pemuda dan Olahraga Rp 150 juta untuk 1 paket.
Dalam penelusurannya, Egi membeberkan penemuan lain di luar kurun waktu 2014-2018. Seperti pada 2019 lalu di mana Kemendikbud mencantumkan pengadaan sosialisasi penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang menggunakan influencer.
“Menariknya, ada pencatuman secara langsung siapa influencer yang akan digaet. Artis yang akan digaet adalah Gritte Agatha dan Ayushita. Jumlahnya sendiri dalam ukuran saya lumayan besar ya, Rp 117,700 juta penawaran awalnya,” kata Egi.
Dengan adanya pelibatan influencer yang memakan biaya tak sedikit ini, ICW mempertanyakan fungsi kehumasan pemerintah. ICW menduga, penggelontoran dana untuk sektor ini kedepannya akan terus dilakukan.
Selain ICW Temukan Aktivitas Digital Pemerintah, ICW juga memberikan catatan lain terkait penggaetan influencer ini. ICW menilai harus ada transparansi yang jelas terkait program ini karena memakan biaya yang sangat besar.
Baca juga: Data Costumer KreditPlus Bocor, Diperjualbelikan di Internet
“Catatan lain terkait akuntabilitas dan transparansi. Pertama pemerintah semestinya transparan dari segi anggaran, alokasinya berapa, penggunaannya berapa, itu harus dipublikasikan,” kata Egi,……







