IPM Kota Palopo Tahun Ini Meningkat
IPM Kota Palopo Tahun Ini Meningkat
Sekretaris daerah dan jajarannya mendampingi Walikota Palopo, HM Judas Amir mengikuti pemeriksaan kinerja pendahuluan. Pemeriksaan ini atas efektivitas pengelolaan belanja daerah untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM). BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan menyelenggarakan kegiatan ini secara virtual, Senin, 21 September 2020 pada rumah jabatan Walikota, SaokotaE.
Wahyu Priyono, penanggungjawab jawab pemeriksa BPK Provinsi Sulsel menyampaikan bahwa pemeriksaan tersebut hingga Tiga (3) tahap. Ketiga bagian tersebut yakni bagian keuangan, kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
Wahyu Priyono melanjutkan bahwa tujuan dari pemeriksaan itu adalah menilai kualitas pengelolaan APBD. Selain itu juga mengidentifikasi permasalahan dalam pengelolaan APBD yang berpotensi mempengaruhi realisasi capaian Indeks pembangunan manusia (IPM).
IPM Kota Palopo Tertinggi Setelah Makassar
“IPM itu sendiri merupakan sebuah alat ukur. Kegunaan IPM tersebut dapat menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan dan pendidikan,” ungkap Wahyu.
“Adapun output dari desain pemeriksaan kinerja ini nantinya adalah penilaian belanja daerah. Dan juga penentuan sampel pengujian dan pola hubungan (ipm) serta outcome yang meliputi penilaian capaian outcome IPM dan analisis pola hubungan IPM” jelasnya.
Wahyu Priyono menambahkan, jangka waktu pendahuluan pemeriksaan ini mulai tanggal 21 September – 20 Oktober 2020 sedangkan pemeriksaan secara terperinci hingga November 2020.
Menurut wahyu, Kota Palopo sejak tahun Tahun 2017 sampai 2019, memperoleh opini dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan PDRB dan IPM yang terus meningkat yakni dengan IPM 76.71, 77.30, 77.98.
Sebelumnya pada berita yang di upload beberapa waktu lalu, dari data yang dirilis BPS pada februari 2020 kemarin, pada tahun 2019, pencapaian pembangunan manusia tingkat kabupaten/kota cukup bervariasi. IPM pada level kabupaten/kota berkisar antara 64,00 (Jeneponto) hingga 82,25 (Makassar).
IPM Daerah Luwu Raya Meningkat, Kota Palopo, Lutim, Luwu Kategori Tinggi, Luwu Utara Kategori Sedang
Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) berkisar antara 66,24 tahun (Jeneponto) hingga 73,35 tahun (Toraja Utara).
Pada tahun 2019, Makassar masih menjadi satu‐satunya kabupaten/kota yang berstatus “sangat tinggi”. 7 kabupaten/kota telah berstatus pembangunan manusia “tinggi” sejak tahun 2018, yaitu Parepare, Palopo. Luwu Timur, Enrekang, Pinrang, Sidenreng Rappang, dan Barru. Sementara 15 Kabupaten lainnya masih berstatus “sedang”.
Pada Level pembangunan manusia yang relatif merata ini mengindikasikan bahwa kesenjangan pembangunan manusia antar kabupaten/kota di Sulawesi Selatan relatif rendah.
Kota Palopo dibawah kendali HM Judas Amir berhasil menjadi kota kedua IPM Tinggi dengan nilai 77,98 berada dibawah Kota Makassar dengan IPM 82,25.(hms)








