Kontraktor Proyek Jalan Munte Bantah Kerja Asal-asalan
Kontraktor Proyek Jalan Munte Bantah Kerja Asal-asalan
Komisi II DPRD Luwu utara melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan PT Hikmat Gemilang Konstruksi terkait Proyek Rabat Beton Patila Munte yang diduga dikerja asal-asalan.
Dalam RDP tersebut Ashabur selaku perwakilan dari PT. Hikmat Gemilang Konstruksi menganggap proyek dengan volume pekerjaan 2502 Meter Persegi tersebut dinilai telah sesuai mekanisme pekerjaan
Sementara Sekretaris Komisi II DPRD Muh Azhal Arifin menyimpulkan bahwa Pekerjaan sudah sesuai dengan mekanisme yang ada, namun ungkap Politisi partai Golkar ini masih perlu adanya Pengawasan agar pelaksanaan proyek berkualitas .
Baca juga
DPRD Luwu Utara Tegur Penggunaan Gorong-gorong Sebagai Saluran Air pada Proyek Rp17 M
Apalagi menurut Azhal, Jalan ini nanti akan menghubungkan dengan Pelabuhan Munte yang tentunya aktifitas ekonomi akan ramai sehingga kualitas jalan sangat diharapkan.
Senada dengan Azhal Wakil Ketua Komisi II Jabir Budala mengatakan setelah rapat ini kita akan jadwalkan Meninjau langsung Proyek tersebut.
“Kita rencanakan pekan depan. Peninjauan ini dimaksudkan untuk membuktikan penjelasan dari pihak dinas PUPR yang mengatakan bahwa menjamin pekerjaan ininsudah sesuai dengan bestek,” ujarnya.
Dari PT Hikmat Gemilang Konstruksi Ashabur selalu menghimbau pekerjanya agar bekerja dengan baik, selain itu di hadapan anggota DPRD Komisi II dia juga minta maaf. Bersambung More Pages 2 …….
Sebelumnya Intip
Ruas Jalan Pelabuhan Munte Luwu Utara Diduga Dikerja “Asal Jadi”
“Kami memohon maaf jika ada hal yang tidak sesuai dilapangan, Adanya RDP ini akan menjadi pelajaran bagi kami untuk bekerja lebih baik lagi,” tutupnya
Untuk diketahui (RDP) dipimpin Wakil Ketua Komisi II Jabir Budala. Didampingi Sekretaris Komisi II Muh Azhal Arifin serta dihadiri anggota Komisi II. Dengan Dinas PUPR Hadiri Kabid Bina Marga Mahful Jaya serta dari pihak Kontraktor PT Hikmat Gemilang Kontruksi, Rabu 10/6/20 kemarin.
Sebelumnya diberitakan, anggota DPRD Luwu Utara dari Partai Perindo, Wardi kepada awak media usai turun meninjau di lapangan, Proyek pembangunan infrastruktur ruas jalan menuju Pelabuhan Munte Pemkab Luwu Utara yang dianggaran senilai Rp11.288.978.000 di dalam APBD Tahun Anggaran 2020 diduga dikerja “asal jadi”.
Tak Boleh Dibiarkan
Longsor DAS Pongo Luwu Utara Seolah Dibiarkan
Wardi mengatakan, saat meninjau dilapangan, dinas terkait seolah-olah melepas penuh proyek ini kepada pihak ketiga.
“Artinya, yang berkaitan dari dinas terkait itu tidak ada ditempat, dia hanya mengandalkan pihak ketiga ( Kontraktor Proyek Jalan ), sehingga akhirnya pekerjaan tidak maksimal,” tandas Wardi.
Diungkapkan Wardi, sepajang jalan beton tersebut terlihat bergelombang. Saya sampai tegaskan agar pekerjaan ini jangan dilanjutkan,” cetus Wardi.(bayu)








