Kunjungan Kerja BPBD Kabupaten Parigi Moutong ke Kota Palopo
PALOPO,SPIRITKITA — Sebanyak 40 orang rombongan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong melakukan kunjungan kerja ke Kota Palopo. Rombongan ini berkumpul di Kantor BPBD Kota Palopo dan di terima oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Palopo, Drs. Burhan Nurdin, M.Si di auditorium Saokotae, kompleks Rumah Jabatan Walikota Palopo. Selasa (31/10/2023)
Kunjungan ini di pimpin oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Parigi Moutong, Idran ST, yang menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dan masyarakat Kota Palopo atas solidaritas yang telah di tunjukkan dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan saat terjadi gempa bumi di Palu dan Parigi Moutong pada Oktober 2018.
Menurut Idran, kunjungan mereka ke Kota Palopo bertujuan untuk berbagi pengalaman tentang pengelolaan pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana (pusdalops PB), pelaksanaan dan penerapan kajian risiko bencana, serta sistem pengelolaan dana siap pakai dan pola penyaluran logistik. Hal ini juga menjadi langkah dalam mengantisipasi dan mencegah dampak bencana alam, terutama karena daerah mereka sering kali mengalami gempa bumi.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Palopo, H. Burhan Nurdin, menyambut kunjungan dari BPBD Kabupaten Parigi Moutong dan menyatakan kebanggaannya. Dia menggarisbawahi pentingnya kerja sama dalam upaya meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam. Meskipun Palopo pernah masuk dalam daerah rawan bencana di Sulawesi Selatan, dengan dukungan personil sebanyak 62 orang, pihaknya berkomitmen untuk memberikan pelayanan kegawatdaruratan yang maksimal.
Dalam kunjungan ini, pihak BPBD Kota Palopo juga memperkenalkan berbagai produk makanan khas UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang merupakan kearifan lokal masyarakat Kota Palopo kepada para pejabat dan staf BPBD Kabupaten Parigi Moutong. Ini di lakukan sebagai tindak lanjut arahan Penjabat Walikota Palopo untuk mengenalkan produk UMKM di daerah tersebut.
Kunjungan ini di harapkan dapat memperkuat kerja sama antara kedua daerah dalam upaya penanggulangan bencana alam dan peningkatan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana.(*)
