Pasar Lamasi Terbakar, Penyebabnya Belum Diketahui
Sejumlah kios milik warga yang ada di pasar Sentral Lamasi, Kecamatan Lamasi kabupaten Luwu ludes dilalap si jago merah, Jum’at, 31 Juli 2020.
Kapolsek Lamasi, Iptu Idul yang dikonfirmasi wartawan membenarkan kebakaran yang terjadi di pasar Sentral Lamasi sekira pukul 07.30 WITA tersebut.
“Iya benar, pasar sentral Lamasi terbakar,” katanya singkat.
Hingga kini, penyebab terjadinya kebakaran di pasar sentral Lamasi itu belum dapat diketahui secara pasti.
Demikian halnya dengan korban dan total jumlah kerugian materi.
“Belum tau pasti penyebabnya. Anggota masih ada di TKP,” ungkapnya singkat
Informasi dari masyarakatpun masih simpang siur. Ada yang menyebut kebakaran tersebut dari sisa api pembakaran sampah yang belum padam secara keseluruhan.
Namun ada juga yang menyebut kebakaran tersebut dari percikan api korsleting di salah satu rumah yang terbakar.
UPT Damkar Sektor Walmas Gerak Cepat,….. Bersambung
UPT Damkar Sektor Walmas Gerak Cepat Padamkan Api di Pasar Lamasi
Disaat masyarakat Muslim melaksanakan sholat Idul Adha 1441 Hijriah, Pasar Lamasi yang berada di Desa Wiwitan Timur Kecamatan Lamasi Kabupaten Luwu mengalami kebakaran pada Jum’at pagi (31/7/2020)
Tim UPT Dinas Pemadam Kebakaran sektor Walenrang-Lamasi (Walmas) yang menerima informasi via telepon oleh seorang warga bernama Suarjo pada pukul 07.34 Wita, langsung menuju ke lokasi dengan menurunkan 2 unit mobil pemadam kebakaran.
Setelah berjuang keras bersama warga memadamkan api, akhir pada pukul 11. 14 Wita sijago merah berhasil dijinakkan oleh Tim Pemadam Kebakaran.
“Sekitar 3 jam, tim berjuang memadamkan api agar tidak meluas. Meski demikian, kejadian kebakaran ini telah menghanguskan 6 unit rumah toko (ruko) dengan perkiraan jumlah kerugian mencapai 2 miliar”, kata Kadis Damkar Luwu, Achmad Awwabin
Dugaan sementara terjadinya kebakaran disebabkan oleh pembakaran sampah. Kejadian ini tidak menyebabkan adanya korban luka maupun korban jiwa.
“Untuk mengantisipasi kejadian serupa agar tidak terjadi lagi, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dini terhadap potensi-potensi terjadinya kebakaran. Seperti pada instalasi listrik dalam bangunan yang bisa mengakibatkan arus pendek, pembakaran sampah, proses masak memasak di dapur dan lain-lain.(ish)








