Pemkot Palopo Ikuti IID 2020, Promosi Potensi Investasi
Pemkot Palopo Ikuti IID 2020 Chapter Sulsel
Sekretaris Daerah Kota Palopo, Drs Firmanzah DP mewakili Walikota Palopo bersama Asisten 3 dr Ishaq Iskandar, kepala Inspektur Asir Mangopo, Forkopimda dan para pimpinan OPD mengikuti Indonesia Investment Day (IID) 2020 Chapter Sulawesi Selatan secara virtual dari ruang pertemuan Bappeda Kota Palopo, Selasa kemarin.
IID 2020 Chapter Sulawesi Selatan merupakan acara yang mempromosikan potensi investasi yang ada pada provinsi Sulawesi Selatan khususnya terhadap 3 (tiga) proyek unggulan dengan target investor se-Asia Tenggara. Pemkot Palopo Ikuti IID
Direktur PT. Kawasan Industri Makasar (KIMA), Muhammad Mahud menyampaikan, Saat ini KIMA ingin membangun objek industri kawasan Kabupaten Maros.
Pemerintah Tetapkan Cuti Bersama, Mulai 28 Hingga 1 Nopember 2020
Kabupaten Maros merupakan suatu lokasi yang sangat strategis yang mana kabupaten Maros dekat dengan airport. Hanya 1,2 km dari lokasi kawasan industri yang ada pada daerah Maros. Untuk Shipoft sekitar 12 km dan akses untuk jalan Tol ke shipoft sekitar 900 meter.
Kawan industri tersebut seluas 650Ha dengan berbagai macam Industri yang akan hadir dan akan ciptakan berbagai macam klaster dari berbagai macam Industri, salah satunya yaitu klaster Halal Industri.
Dan juga, Kawasan Industri Maros juga akan lengkap dengan suport Insalitis seperti tempat ibadah, sekolah, hospital, pemadam kebakaran dll yang menjadi standar kawasan industri dan juga lokasi pengelolaan limbah.
Kapling kapling industri kita sediakan dalam bentuk klaster industri, ada klaster industri makanan, klaster industri pengolahan ikan dan lain-lain. Lanjutnya dalam kapling kawasan industri tersebut akan di pisah oleh jalur kereta api trans Sulawesi.
HUT Sulawesi Selatan ke 351, Pemkot Palopo Raih Penghargaan Opini WTP
Kepala Bappeda Kota Makasar Khadijah Iriani menyampaikan Makasar merupakan kota metropolitan terbesar untuk kawasan timur Indonesia. Dengan penduduk 1,5jt jiwa dan luar wilayah 175,77 kilometer persegi. Sebagaimana kota besar lainnya Makasar menghadapi tantangan sosial dalam lingkungan salah satunya adalah pengolahan sampah. Oleh karenanya, perlu melakukan perbaikan metode pengelolaan sampah yang dapat memberikan manfaat yang baik, terutama untuk menghasilkan energi dan menggarap pengelolaan sampah yang rama lingkungan.(hms)
