Pemkot Palopo Lirik Budidaya Porang, Miliki Nilai Ekspor Tinggi
Pemkot Palopo Lirik Budidaya Porang, Miliki Nilai Ekspor Tinggi
Pemerintah Kota Palopo sepertinya tertarik dengan budidaya Porang. Ini terlihat saat Walikota Palopo HM Judas Amir memboyong Penyuluh Pertanian Kota Palopo studi banding ke Kebun Porang Semangat Milenial di Desa Talumae, Kecamatan Watangsidenreng, Kabupaten Sidrap.
”Waktu Pak Menteri Pertanian datang, saya sudah niatkan untuk memboyong penyuluh kita di Palopo untuk datang belajar di dini. Prospek porang ini kedepan sangat luar biasa. Atas nama pemerintah kota Palopo juga menyampaikan selamat atas penghargaan yang diterima Syaharuddin Alrif dari Menteri Pertanian Sebagai Petani Porang Inspiratif 2020,” ungkap Judas Amir.
Kedatangan Walikota Palopo, Judas Amir didampingi Kepala Dinas Pertanian dan perkebunan (Pertanakbun) Kota Palopo, Andi Bakhtiar, bersama Penyuluh Pertanian Kota Palopo langsung disambut inisiator budidaya porang Sulawesi Selatan Syaharuddin Alrif. Pemkot Palopo Lirik Budidaya Porang
Walikota Palopo Kunjungi Masmindo di Latimojong Luwu
Syaharuddin Alrif yang juga Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan ini adalah penggagas tanaman porang di Sulsel mengatakan bahwa dirinya memulai ini dari lahan tidur yang dikelola dengan baik sehingga seperti ini.
”Terima kasih atas kunjungan Pak Walikota Palopo yang sudah ketiga kalinya datang ke perkebunan porang kami. Semangat pak Walikota untuk ikut menggerakkan pertanian di kota Palopo sangat luar biasa. Apalagi kedatangan ayahanda kita ditemani para penyuluh pertanian yang menjadi ujung tombak penggerak pertanian khususnya di kota Palopo,” jelas suami Hj. Haslinda Hasan ini.
Saat ini, Syaharuddin Alrif telah memfasilitasi masyarakat Sulsel untuk memulai menanam porang. Menurutnya bertani porang harus memiliki semangat kerja yang harus total agar hasilnya juga luar biasa.
“Setelah kunjungan ini, saya berharap para penyuluh langsung,……..
“Setelah kunjungan ini, saya berharap para penyuluh langsung bergerak menyampaikan ini kepada petani kita di kota Palopo. Semoga bisa memotivasi petani petani kita untuk terus lebih giat bekerja. Di perkebunan porang kami juga telah banyak memfasilitasi petani yang ingin bertani porang, mulai dari penyediaan bibit bahkan sampai penjualan hasil porang kami akan fasilitasi, tentu kerja seperti ini dibutuhkan konsistensi dan semangat kerja agar hasilnya mengembirakan. Jangan malu jadi petani,” tutupnya.
Sekedar diketahui, Porang adalah tanaman umbi-umbian. Manfaat porang ini banyak digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, selain juga untuk pembuatan lem dan “jelly” yang beberapa tahun terakhir kerap diekspor ke negeri Jepang.
Umbi porang banyak mengandung glucomannan berbentuk tepung. Glucomannan merupakan serat alami yang larut dalam air biasa digunakan sebagai aditif makanan sebagai emulsifier dan pengental, bahkan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan lem ramah lingkungan dan pembuatan komponen pesawat terbang, demikian dilansir laman resmi Kementerian Pertanian.
Pemerintah Beri Penghargaan pada Tenaga Pendidikan dan Tenaga Kesehatan
Porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja di ketinggian 0 sampai 700 mdpl. Bahkan, sifat tanaman tersebut dapat memungkinkan dibudidayakan di lahan hutan di bawah naungan tegakan tanaman lain.
Untuk bibitnya biasa digunakan dari potongan umbi batang maupun umbinya yang telah memiliki titik tumbuh atau umbi katak (bubil) yang ditanam secara langsung.
Tanaman porang sendiri disebutkan memiliki nilai strategis untuk dikembangkan. Tanaman ini punya peluang yang cukup besar untuk diekspor.
Data dari Badan Karantina Pertanian menyebutkan, ekspor porang pada tahun 2018 tercatat sebanyak 254 ton, dengan nilai ekspor yang mencapai Rp 11,31 miliar ke negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lain sebagainya.(red)








