Penyaluran Bantuan Diminta Terpusat di BPBD Lutra, Masyarakat Disarankan Distribusi langsung ke Korban Bencana
Penyaluran Bantuan Diminta Terpusat di BPBD Lutra, Masyarakat Disarankan Distribusi langsung ke Korban Bencana
Bantuan terhadap korban banjir bandang sungai Masamba terus mengalir. Rasa empati dan solidaritas sosial ditunjukkan oleh berbagai daerah di Sulawesi Selatan, terlebih daerah tetangga seperti kabupaten Luwu, kota Palopo, dan kabupaten Luwu Timur. Semua bersatu dalam misi kemanusiaan untuk membantu sesama.
Berbagai komunitas sosial juga bermunculan menunjukkan empati. Kita untuk mereka. Mungkin itu pesan yang mereka bawa. Guna menertibkan bantuan yang masuk agar tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara meminta agar bantuan diserahkan terpusat di Posko Induk BPDB.
Posko induk korban bencana banjir berada di Kantor BPBD Lutra, jalan Simpurusiang No. 27 Masamba. Tepatnya di samping Kantor Kejaksaan Tinggi Negeri.
“Disampaikan dengan hormat bahwa bantuan bencana banjir diserahkan terpusat di posko induk BPBD,” begitu ditulis dalam akun resmi fanpage facebook BPDB Luwu Utara, Rabu (15/7/2020).
Kasus Positif Covid-19 Bertambah Gegara Tidak Pakai Masker
Penyampaian ini disertai nomor handphone yang bisa dihubungi untuk informasi lebih lanjut, yaitu 0812 42159030 (Kalaksa BPBD), 0821 89037233 (Sekretaris BPBD) dan 0823 393810127 (Syahrul).
“Atas nama Pemerintah Daerah, kami haturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas segala dukungan, bantuan dan doa semua pihak atas bencana banjir bandang di Luwu Utara,” tulis akun fanpage facebook BPBD.
“Semoga Allah Swt memberikan kita kekuatan, ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini. Amin… Mari kita saling menguatkan, saling membantu dan saling mengingatkan agar derita bencana ini dapat kita pikul bersama di pundak kita, karena bencana ini adalah urusan bersama,” tutup akun resmi fanpage facebook BPBD Lutra ini. Penyaluran Bantuan Diminta Terpusat
Hanya saja, update informasi terakhir, mekanisme penyaluran bantuan ini dikeluhkan oleh keluarga korban pengungsi dan relawan. Dikatakannya, dalam mekanismenya, penyaluran ini dianggap ribet dan bertele-tele.(fik)
