Provinsi dengan Penurunan Berdasar Profesi Akibat Covid-19 Diungkap Jokowi
Provinsi dengan Penurunan Berdasar Profesi Akibat Covid-19 Diungkap Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan beberapa sektor ekonomi yang mengalami penurunan paling parah di beberapa provinsi dalam skenario yang sedang dampak Corona berdasarkan hasil rapat dengan para gubernur, wali kota dan bupati di seluruh daerah.
Pada rapat tersebut, tak hanya memberikan arahan Jokowi juga menyampaikan skenario yang telah dihitung oleh pemerintah mengenai dampak dari COVID-19. Terutama dampak yang timbul dari kebijakan menjaga jarak secara fisik maupun sosial/berkumpul (physical and social distancing)
“Beberapa skenario juga telah kita hitung, telah kita kalkulasi mengenai prediksi COVID-19 di Indonesia. Bulan April seperti apa, Mei seperti apa, skenario buruk, sedang, ringan seperti apa dan saya kira kita ingin kita berada di skenario yang ringan. Kalau betul-betul sulit dibendung ya paling tidak kita masuk ke skenario sedang jangan sampai masuk ke skenario yang paling buruk,” tuturnya melalui video conference, dikutip Rabu, 25 Maret 2020
Pemerintah menghitung penurunan beberapa faktor ekonomi di provinsi. Mulai dari daya tahan hingga penurunan pendapatan pelaku ekonomi. Jokowi pun menjabarkan provinsi-provinsi dengan penurunan paling dalam berdasarkan kategori profesi.
“Saya berbicara skenario sedang saja. Misalnya untuk buruh NTB kalau skenario sedang akan ada penurunan pendapatan kurang lebih 25% karena hitungan kita kita mampu bertahan Juni-September,” terangnya.
- Mentan Amran Tolak Lobi Kasus Proyek Fiktif Rp5 Miliar: “Saya Membela Rakyat, Bukan Koruptor”
- 714 CPNS Kemendiktisaintek Mundur, DPR Minta MenPAN-RB Evaluasi Rekrutmen ASN
- Ketua Komisi III DPR RI Dukung Wacana Penghapusan SKCK, Ini Alasannya
- Jaga Integritas! Dewan Pers Larang Wartawan Minta THR atau Bingkisan Lebaran
- Program “Lapor Mas Wapres” Dipertanyakan, Masyarakat Kesulitan Akses Pengaduan
Sementara untuk kalangan petani dalam skenario sedang, Jokowi memprediksi paling parah terjadi di Kalimantan Barat. Diperkirakan penurunan pendapatan mencapai 34% dengan daya tahan hingga November 2020.
Untuk sektor UMKM dalam skenario sedang yang paling parah diperkirakan terjadi di Kalimantan Utara. Dengan penurunan pendapatan sampai 36% dan kemampuan bertahannya sampai Agustus-Oktober 2020.
- Aksi Pemalakan Sopir Truk di Jalur Poros Luwu-Makassar, Polisi Amankan Empat Remaja
- Pj Sekda Palopo Pimpin Upacara Harkitnas ke-117: Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat
- TP PKK Kota Palopo Tanam Pohon di “Rumah Dilan” sebagai Wujud Kepedulian
- BNN Palopo Gelar Rapat Sinergi Program Pemberdayaan Alternatif
- Pemkot Palopo Tandatangani Komitmen Bersama SPMB 2025
“Untuk sopir angkot dan ojek yang paling berat di Sumatera Utama turunnya sampai 44%, angka-angka seperti ini mohon dikalkulasi secara detail di daerah juga persiapan bantuan sosial (bansos) provinsi kabupaten lewat yang saya sampaikan tadi, realokasi dan refocusing,” tutupnya.
Untuk itu Jokowi meminta para pemimpin daerah untuk melakukan refocusing kegiatan dan realokasi anggaran daerah untuk menangani penyebaran virus corona, termasuk dampaknya terhadap sosial dan ekonomi.(fik)
