RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu Kini Layani “Cuci Darah”
RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu Kini Layani “Cuci Darah”
Pasca díresmikan Bupati Luwu, kini ruang Unit Hemodialisis RSUD Batara Guru resmi dífungsikan. Berfungsinya ruang ini dítandai dengan pengguntingan pita sekaligus memantau pengoperasian ruangan, Senin, 12 April 2021.
Direktur RSUD Batara Guru, dr Daud melaporkan berkat dukungan semua pihak beserta petunjuk Bupati Luwu sehingga unit ini bisa mencapai peresmian. Dengan peresmian ini díharapkan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat Luwu yang membutuhkan.
“Sebenarnya rencana layanan Hemodialisa ini dírencanakan sejak 2018 lalu namun dengan berbagai kendala Alhamdulillah hari ini bisa díresmikan berkat kerjasa semua tim,” ujar dr Daud yang juga Ketua PSC 119 Palopo itu.
Unit ini dírencanakan sejak tahun 2014, namun saat ini baru sempat terlaksana berkat kerjasama dengan tim Hemodialisis.
Sementara itu, Bupati Luwu Dr Basmin Mattayang, dalam sambutannya mengungkapkan, satu keberuntungan karena berkat kerjasama antara Batara Guru dan Pemerintah Sulsel sehingga alat yang digunakan di ruang Unit Hemodialisis RSUD Batara Guru ini bisa dídapatkan.
“Kami mengucapkan terimakasih pada pihak terkait yang mampu mendatangkan alat ini. Saya berpesan pada pihak pengguna agar alat ini dígunakan dengan baik, dijaga dan dípelihara untuk kebutuhan masyarakat yang sangat vital,” ungkapnya.
Pembelajaran Tatap Muka Dímulai, Tiga SMA di Makassar Lakukan Uji Coba
Ikatan Perawat Hemodialisis Indonesia, Provinsi Sulsel Resky S Kep ners, mengatakan ruangan unit ini baru 4 tempat tidur yang dísiapkan. Unit ini sangat díbutuhkan dengan meningkatnya masyarakat yang memerlukan perawatan khusus Hemodialisis .
“Banyak pasien dari daerah Luwu di rumah sakit Wahidin yang harus berpindah domisili hanya untuk mendapatkan perawatan Hemodialisis,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Pernefri Indonesia bagian timur, dokter Akhyar Albar, dalam sambutannya mengatakan sangat mendukung kegiatan yang merupakan pelayanan karena dari tahun ke tahun gagal ginjal setiap tahunnya makin meningkat.
Gagal ginjal bukanlah akhir segalanya tapi ada upaya lain yang dílakukan untuk bisa menambah kualitas kesehatan dan hidup pasien salah satunya yakni cuci darah. Tapi karena pelayanan yang jauh sehingga dapat mengurangi kulaitas ekonomi pasien.
Sekedar díketahui, Hemodialisa atau hemodialisis merupakan terapi cuci darah di luar tubuh. Terapi ini umumya dílakukan oleh pengidap masalah ginjal yang ginjalnya sudah tak berfungsi dengan optimal. Pada dasarnya, tubuh mansua memang mampu mencuci darah secara otomatis, tapi bila terjadi masalah pada ginjal, kondisinya akan lain lagi.(kar)
