Sensus Penduduk Online Berakhir, Masyarakat yang Belum Akan,….
Sensus Penduduk Online Berakhir, Masyarakat yang Belum Akan,….
PERIODE pengisian sensus penduduk online dinyatakan telah berakhir Jumat, 29 Mei 2020. Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik Margo Yuwono memastikan tidak akan ada perpanjangan pengisian lagi.
Sebelumnya BPS memperpanjang tenggat waktu sensus penduduk online tersebut. Mulanya, sensus online direncanakan berlangsung 15 Februari hingga 31 Maret 2020.
- Mentan Amran Tolak Lobi Kasus Proyek Fiktif Rp5 Miliar: “Saya Membela Rakyat, Bukan Koruptor”
- 714 CPNS Kemendiktisaintek Mundur, DPR Minta MenPAN-RB Evaluasi Rekrutmen ASN
- Ketua Komisi III DPR RI Dukung Wacana Penghapusan SKCK, Ini Alasannya
- Jaga Integritas! Dewan Pers Larang Wartawan Minta THR atau Bingkisan Lebaran
- Program “Lapor Mas Wapres” Dipertanyakan, Masyarakat Kesulitan Akses Pengaduan
Namun, lantaran adanya wabah Covid-19 dan target sensus daring yang belum tercapai, maka tenggat waktu sensus daring tersebut diperpanjang ke 29 Mei 2020.
Untuk mengajak masyarakat untuk mengisi sensus penduduk secara online, Margo mengatakan lembaganya sudah melakukan publikasi melalui beberapa saluran.
Saluran publikasi itu misalnya melalui media sosial, sekolah, kementerian dan lembaga, hingga dinas-dinas di daerah. Setelah sensus penduduk online ditutup, BPS akan bersiap untuk melakukan sensus secara offline, melalui sistem pintu ke pintu alias door-to-door.
Skema itu dilakukan agar sensus penduduk bisa mencakupi seluruh masyarakat Indonesia.
“Sensus itu kan cakupannya untuk semua penduduk, jadi untuk penduduk yang belum ikut secara online, sensus akan dilakukan secara offline atau door-to-door pada September mendatang,” ujar Margo.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan sensus penduduk 2020 akan menjadi tolak ukur bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan pembangunan yang efektif.
Jokowi mengatakan, saat ini, data menjadi komoditas yang paling penting di dunia.
- Upaya Menuju World Class University, UMB Palopo Terima Mahasiswa Baru dari Benua Afrika
- Pj Wali Kota Palopo Hadiri Evaluasi Pembukaan Program Studi Kedokteran Gigi di UMB
- Universitas Muhammadiyah Palopo Kukuhkan Dua Guru Besar di Milad ke-6
- Polres Luwu Umumkan Penerimaan Terpadu Polri Tahun 2025
- Kejuaraan Bola Volly Tingkat Sumbar Resmi di Buka
“Saya sering menelepon langsung kepala BPS untuk menanyakan langsung soal data. Data adalah ‘the new oil’, bahkan lebih berharga dari minyak,” kata Kepala Negara.
Menurut Jokowi, saat ini jumlah penduduk di Indonesia 267 juta jiwa. Ia memprediksi angka ini akan meningkat menjadi 319 juta penduduk pada 2045. Dengan penduduk sebanyak itu, data demografi dan persebaran menjadi penting untuk menentukan kebijakan pembangunan yang tepat.(hry)
