Tangkal Berita Hoax, Literasi Masyarakat Harus Memadai

Kemampuan masyarakat memahami suatu kabar atau berita perlu ditingkatkan sehingga informasi yang diterima atau beredar di media sosial dan di dunia maya tidak “ditelan mentah-mentah”.

Hal ini diungkapkan Ketua Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo), Astari Yanuarti di Jakarta.

“Poin dari literasi medsos adalah berpikir kritis,” kata Astari.

Ia mengatakan, data yang dihimpun Mafindo menyebutkan bahwa 187 juta dari 260 juta warga negara Indonesia saat ini mengakses internet. Namun, tidak semua pengguna internet itu punya kapasitas literasi yang memadai.

Kondisi ini menguntungkan sejumlah pihak untuk menyebarkan berita bohong atau hoaks. Oleh karena itu, upaya peningakatan literasi ini menjadi sangat penting.

Astari mengatakan, Mafindo sudah menyampaikan masukan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Kami minta ke pemerintah membuat kurikulum tentang literasi ini. Jadi ada pelajarannya, di SD misalnya,” kata dia.(*)

Dapatkan Update Berita Pilihan Menarik
di Fanspage dan Tiktok Anda
Spiritkita
Pemkot Palopo

Banner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *