Wacana Pilwalkot Palopo, Ini Kata Mereka!

Mantan Kepala BPKAD Kota Palopo yang saat ini berkiprah di kampus IPDN Sulawesi Selatan, Hamzah Jalente yang juga namanya disebut-sebut sebagai calon kandidat Walikota Palopo ikut angkat bicara terkait wacana Pilwalkot yang mulai ramai di Media Sosial.
Saat dihubungi, Hamzah Jalante mengatakan tidak berfikir ke kontestasi politik 5 tahunan ini. Saat ini, kata Hamzah Jalante, dirinya fokus pada dunia pendidikan.
“Saya lagi fokus dengan tugas di kampus mempersiapkan kader kader pemimpin masa depan bangsa dinda,” kata Hamzah via Whatsapp.
Baca juga
Info Politik dan Pilkada Serentak 2020
Namun demikian, lanjut Hamzah Jalante, jika pada saatnya dirinya harus terlibat pada pesta demokrasi, dia akan siap menjalani.
“Sebagai kader pemerintahan , jika itu adalah panggilan rakyat dan negara untuk wujudkan pemerintahan yang baik dan benar, maka tidak ada kata tidak,” lanjut Hamzah Jalante.
Terpisah, Ketua DPC PDIP Kota Palopo, Alfri Djamil, ikut angkat bicara soal wacana Pilkada Palopo 2024 yang bergulir dini saat ini. Mantan legislator DPRD Palopo tiga periode ini malah tertawa menanggapi wacana yang mulai digulirkan sejumlah pihak melalui media sosial tersebut.
“Masih jauh Balanda,” kata Alfri Djamil via ponselnya kepada KORAN SERUYA, Minggu, 7 Juni 2020.
Dikatakan Alfri, di alam demokrasi yang bebas seperti saat ini, sah-sah saja warga mewacanakan nama-nama sejumlah figur yang dinilai berpotensi akan maju di kancah Pilkada Palopo mendatang. Namun, kata dia, belum ‘elok’ membicarakan calon-calon yang akan maju.
Baca juga
Pemkot Palopo Diminta Perketat Pengawasan Warga dari Zona Merah
Alasannya, masa jabatan Walikota dan Wakil Walikota Palopo, HM Judas Amir dan Rahmat Masri Bandaso, baru akan memasuki dua tahun. Tak hanya itu, sesuai agenda politik, Pilkada Palopo masuk dalam skenario tahun 2024.
“Kalau saya pribadi, yang terpenting saat ini, bagaimana mengawal pemerintahan Pak Judas dan Pak Rahmat yang baru mau berjalan dua tahun. Jangan dulu bicara calon walikota, masih terlalu dini,” katanya.
Mantan Anggota DPRD Palopo tiga periode ini malah menilai sangat riskan terjadi potensi memecah belah di kalangan warga Palopo, jika wacana Pilkada Palopo terlalu cepat dibicarakan. “Bisa saja Pilkada masih lama, masyarakat sudah terkotak-kotak karena sudah jauh-jauh hari telah mendukung figur tertentu. Ini sangat riskan,” kata Alfri, mengingatkan.
Dikatakan, yang perlu dilakukan berbagai elemen masyarakat Kota Palopo saat ini, yakni mengawal jalannya roda pemerintahan pasangan JUARA yang baru akan memasuki usia 2 tahun, Juli 2020 mendatamng.
“Kita kawal berbagai program pemerintahan yang berjalan, kalau ada yang salah kita kritisi, kalau ada yang menyimpang kita ingatkan. Bahkan supaya roda pembangunan berjalan baik, kita beri masukan kepada kepala daerah yang tengah melaksanakan berbagai program pembangunan,” katanya.
Senada dengan itu, Ketua PAN Kota Palopo, Abdu Bakri Pabe yang dimintai pendapatnya terkait hal yang sama meminta agar masyarakat tidak usah Latah. Salah satu Pengusaha Kota Palopo yang cukup terbilang sukses ini mengaku merasa “gelek-gelek” dengan hembusan wacana Pilwalkot.
Baca juga
KPU Luwu Utara Pesimis Partisipasi Pemilih Capai 78 Persen
Saat ini, kata Abduh, masih banyak hal urgen yang perlu diwacanakan ketimbang wacana Pilwalkot yang masih 4 tahun lagi.
“Biarlah tetangga daerah Kota Palopo yang melaksanakan tahapan Pilkada. Masyarakatnya menggulirkan Wacana Bupati dan Wakil Bupati. Kita tidak usah ikut-ikut membahas Pilwalkot,” ujarnya sambil tertawa.
Makanya, Abduh Bakry Pabe mengingatkan agar kader PAN Kota Palopo tak ikut terlibat dalam wacana tersebut.
“Kepada Legislator PAN Kota Palopo, tetap fokus mengawal aspirasi masyarakat. Tahun politik masih lama,” harapnya.(fik)








