Warga Bencana Longsor Battang Akan Dapat Bantuan Kemensos
Warga Bencana Longsor Battang Akan Dapat Bantuan Kemensos
Beberapa tim dari Kementerian Sosial kemarin melakukan kunjungan assesment di lokasi bencana longsor yang terjadi di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat Kota Palopo.
Diketahui, bencana yang terjadi mengakibatkan putusnya Jalan Trans Sulawesi Poros Kota Palopo – Toraja Utara di KM 24 pada bulan Juni lalu.
Dampak dari longsor tersebut juga mengakibatkan beberapa rumah warga yang ikut terseret masuk ke dalam jurang.
Untuk itu, dari tim Kementrian Sosial didampingi Kepala Dinas Sosial, Awaluddin SE.,MM dan juga Kepala Bidang Linjamsos, Rosnida SH, MM dan juga Lurah Battang Barat berkunjung langsung ke lokasi tersebut.
Objek Pajak di Kota Palopo Bertambah, Pendapatan Daerah Malah Berkurang. Koq Bisa?
Rosnida yang turut hadir pada saat kunjungan menyampaikan tim Kemensos melakukan asessment dalam rangka menindaklanjuti proposal permohonan bantuan yang diajukan oleh Dinas Sosial yang sudah dibawa langsung ke Jakarta 2 Minggu lalu.
“Jadi kunjungannya itu untuk assesment yah, dalam melengkapi dokumen pendukung untuk pencairan bantuan kepada korban longsor”, kata Rosnida.
Lebih lanjut Rosnida mengatakan nantinya aparat kelurahan memfasilitasi dan membantu kepengurusan pembukaan rekening calon penerima bantuan apabila belum mempunyai buku rekening.
“Terkait bantuan yang nantinya akan diberikan kepada Warga Bencana Longsor Battang sebanyak 12 KK, sebelumnya itu di data dan dimintai nomor rekeningnya, namun jika tidak punya maka tugas kelurahan nantinya yang akan membantu,” sambung Rosnida.
Politik Pilkada Serentak, Nama Petahana yang akan Melawan Kotak Kosong di 9 Desember 2020 Nanti
Adapun tim dari Kemensos yang hadir yakni Kasi Pemulihan Sosial, Dika Yudhistira Rizky, S.Sos, bersama staf lainnya, Danan Giriatmojo dan Ammar Hanif Al Banna.
Terkait Pengerjaan jembatan gantung di wilayah Kelurahan Battang Barat pascalongsor beberapa waktu lalu, saat ini pekerja melakukan tahap pengecoran pondasi.
Jembatan yang rencanannya akan dibangun mencapai 120 meter, dengan konstruksi bangunan dari beton dan besi.
Hanya saja, kendati menggunakan kontruksi bangunan dari beton dan besi, namun jembatan ini nantinya tidak akan dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.
Hal tersebut dikatakan oleh, PPK 2.1 PJN Wilayah II Sulsel, Ishak Rahim kepada wartawan beberapa waktu lalu. Dia menyabutkan jika pihaknya terus menggenjot dan estimasi rampung di akhir September. Untuk itu pekerjaan dilakukan hingga malam hari.
“Meski konstruksinya dari beton dan besi, namun jembatan ini tak bisa dilalui mobil. Paling maksimal kendaraan roda tiga,” katanya.
Untuk diketahui, proyek jembatan gantung tersebut dikerjakan BUMN yakni PT Brantas Abipraya dengan estimasi anggaran kurang lebih Rp6 miliar.
Saat ini, sebut Ishak, pekerja masih melakukan pengecoran. Pekerjaan ini, sebut Ishak, berlangsung empat hingga lima hari. Sebelumnya, sebutnya dilakukan pengeboran pondasi.
”Usai merampungkan pengeboran pondasi, maka dilakukan pengecoran pondasi. Setelah itu dilakukan perakitan jembatan,” jelas Ishak kemarin.
Dirinya pun optimis pekerjaan jembatan gantung ini akan rampung sesuai target. “Kami optimis akan selesai sesuai target, untuk itu kami minta doa warga Kota Palopo, semoga pekerjaan tak ada kendala,” harapnya.
Untuk diketahui, proyek jembatan gantung tersebut dikerjakan BUMN yakni PT Brantas Abipraya dengan estimasi anggaran kurang lebih Rp6 miliar.(red)
