80 Persen Orang Tua Ingin Sekolah Tahun Ajaran 2020/2021 Ditunda
80 Persen Orang Tua Ingin Sekolah Tahun Ajaran 2020/2021 Ditunda
Hasil survei melalui angket yang dilakukan oleh Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan, Retno Listyarti sungguh “mencengangkan”
Setelah dikalkulasi, 80 persen responden yang berasal dari orang tua siswa menolak sekolah dibuka kembali saat tahun ajaran baru.
Update Luwuraya
- Ricuh di DPRD Palopo, Wakil Walikota Harap Kedepannya Demo Lebih Persuasif
- HMI Palopo Desak Penindakan Dugaan Penyelewengan BBM Subsidi oleh PT Sri Global Mandiri
- Datu Luwu Tegaskan Tana Luwu Bagian Sah NKRI Sejak 1946
- Presiden Lantik 961 Kepala Daerah, JFK Ucapkan Selamat untuk Luwu Raya dan Toraja
- Polres Luwu Gelar Apel Operasi Keselamatan Pallawa 2025
Rerata orang tua siswa tersebut khwatir meski akan ada aturan new normal yang diberlakukan. Menurut mereka, situasi pandemi belum menentu dan tak dapat dikendalikan.
Berbanding terbalik, hasil survei dari responden anak-anak, rerata mereka mengingingkan untuk bisa kembali ke sekolah.
Retno Listyarti berasumsi, anak-anak diduga jenuh menjalani belajar dari rumah dan inginm kembali dengan kawan-kawannya disekolah.
“Hampir 200.000 orangtua murid berpartisipasi dalam survei ini. Hanya dalam 32 jam sejak saya unggah di Facebok pribadi saya, cukup mengejutkan karena ada 196.000 orang tua lebih, yang mengungkapkan pendapatnya,” papar Retno.
“Jadi Juli dibuka itu mereka keberatan, mereka memberikan beberapa usul di antaranya September atau Desember, nah ini sesuatu yang luar biasa,” tambahnya.
“Tapi murid, kami kan juga nanya sama murid. Ada 9.800 murid yang mengisi, dan uniknya kebalikan. Mereka setuju 80 persen masuk sekolah gitu ya,” kata Retno.
Kemudian, Retno juga mengatakan bahwa pihaknya juga mengambil sampel dari respon para guru.
“Nah guru juga kami tanya, guru itu 60 persen setuju sekolah, tetapi 40 persen tidak,” ujarnya.
Presiden Jokowi sendiri telah mengeluarkan arahan terkait sektor pendidikan di era new normal.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy telah diminta untuk membahas khusus kapan masuk sekolah bersama Kemendikbud.
Muhadjir Effendy mengatakan Presiden Jokowi tidak ingin penerapan new normal di sekolah diterapkan secara grusa-grusu.
Update Seputar Pendidikan
- Imbas Dugaan Kasus Pelecehan, Prof. Karta Jayadi Dicopot dari Jabatan Rektor UNM
- Sri Hastuty Pimpin UNCP Palopo: Siap Wujudkan Kampus Unggul, Berkarakter, dan Inovatif
- FTKOM UNCP Hadiri Pelantikan Pengurus APTIKOM di Makassar, Perkuat Sinergi
- Unhas Sambut 10.418 Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2025/2026
- Mahasiswa KKN Unhas Sosialisasi Cegah Pernikahan Dini dan Stunting di Parepare
“Untuk pengurangan pembatasan di sektor pendidikan akan kita godok dulu sematang mungkin. Jadi Pak Presiden wanti-wanti untuk tidak grusa-grusu,” ujar Muhadjir Effendy.
Sependapat dengan saran presiden, Muhadjir Effendy menilai untuk sektor pendidikan memang harus mendapatkan perhatian khusus. 80 Persen Orang Tua Ingin Sekolah Tahun Ajaran 2020/2021 Ditunda.(red)








