Gubernur Sulsel Sebut 18 Daerah Clear Wabah Virus Corona
Gubernur Sulsel Sebut 18 Daerah Clear Wabah Virus Corona
Tak lagi 12, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah menyebut daerah di Sulsel yang sudah “Clear” dari Corona bertambah menjadi 18 kabupaten/kota.
Ini artinya, ada penambahan 6 daerah yang meski tak bersih betul dari virus Corona namun dianggap sudah dapat mengendalikan penyebarannya
Update Luwu Raya
- DPRD dan Wali Kota Palopo Sepakati Rancangan Awal RPJMD 2025–2029
- Kedubes Inggris Temui Wali Kota, Makassar Dibidik Jadi Kota Kolaborasi Internasional
- Pemkab Luwu Raih Penghargaan Swasti Saba Wistara 2025 dari Kemenkes RI
- Pastikan Operasional Aman, PT BMS Periksa Kualitas Udara, Air, hingga Biota Perairan
- Dikenal Dekat dengan Warga, Ismanto Siap Pimpin RT03/RW01 dengan Fokus Kebersihan dan Ketertiban Lingkungan
- RSUD Sawerigading Kupas Fakta dan Mitos Bibir Sumbing dalam Podcast Puding
- RSUD Sawerigading Terima Tim Ahli FKG UI untuk Seminar dan Pendampingan Operasi Bibir Sumbing
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah sendiri telah menegaskan, pandemi Covid-19 ini, tidak akan pernah hilang.
“Artinya, kita hidup dengan protokol kesahatan ketat, pakai masker, cuci tagan dan jaga jarak,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Kadinkes Sulsel) Muhammad Ichsan Mustari belum mengupdate ke-18 daerah yang dinyatakan clear oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
Namun demikian, terkait Gubernur Sulsel Sebut 18 Daerah Clear Covid-19, ia mengatakan sudah benar.
“Saya kira itu betul, nanti datanya di-update,” jelas Ichsan yang tak lain juga Ketua IDI Sulsel itu.
Hanya saja, terkait pernyataan dr Ichsan sebelumnya terkait 12 daerah clear dari virus corona, hal ini menuai protes dari Ikatan Dokter Indonesia Kota Makassar.
Humas IDI Kota Makassar, dr Wachyudi Muchsin, menyebut pernyataan yang dibeberkan pejabat Pemprov Sulsel ini bertentangan apa yang di sampaikan dengan data yang ada di https://covid19.sulsel.go.id, serta penyebaran virus corona tampaknya masih terus terjadi di Sulawesi Selatan.
Wachyudi menemukan pihak yang terkonfirmasi positif terus bertambah, belum lagi banyaknya dokter dan tenaga medis yang terpapar virus corona di rumah sakit rujukan.
“Jangan mau memaksakan New normal di Sulawesi Selatan sementara data tidak mendukung,” ujar Wachyudi.
Baca juga
- BSU 2025 Sudah Cair ke 2,4 Juta Pekerja, Ini Cara Cek Namamu
- OPINI: Antara Tanah, Laut dan Logam : Menimbang Arah Ekonomi Sulawesi Tenggara
- Harga BBM Turun Mulai Hari Ini, Pertamax hingga Dexlite Alami Penyesuaian
- YouTube Luncurkan Fitur “Lens” di Shorts, Bisa Kenali Objek dalam Video
- Irlandia Dukung RUU Larangan Perdagangan dengan Pemukiman Ilegal Israel
- Waspada! Modus Baru Kejahatan Siber Manfaatkan Celah Google untuk Curi Akun
- OPINI: Perempuan Layak Jadi Pemimpin? Ini Catatan Kritis Menyambut Hari Kartini
Pihak IDI Makassar mengkhawatirkan bila ada statement pemangku kebijakan selevel kepala dinas kesehatan di tingkat lokal tentang kasus menurun, pandemi landai dan segera berakhir. namun kondisi real tidak seperti itu.
“Kami khawatir nantinya masyarakat merasa sudah aman padahal kondisi belum aman,” ungkap Wachyudi
IDI Kota Makassar berharap pemerintah Sulsel melalui Dinkes yang mengklaim 12 Kabupaten di Sulsel Aman Covid-19 harus berdasarkan data ilmiah.
“Harusnya data yang dirilis provinsi merupakan data berbasis pelayanan. Bukan berbasis domisili karena semua yang pasien positif daerah dikirim ke Makassar,” kata Wachyudi.(ish)








