Koni Palopo

Izin Belajar Tatap Muka Akan Dikeluarkan Pemkot Palopo

Walikota Palopo Sekolah

Izin Belajar Tatap Muka Akan Dikeluarkan Pemkot Palopo

Walikota Palopo HM Judas Amir mengungkapkan, jika masyarakat dapat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, maka dalam waktu 14 sampai 20 hari kedepan, ada Kemungkinan Pemerintah Kota Palopo mengeluarkan Izin Belajar Tatap Muka di sekolah. Disebutkannya, saat ini, anak tidak lagi menggelar proses pembelajaran tatap muka telah delapan bulan lamanya.

Hal ini diungkapkannya usai pelaksanaaan Shalat Jumat di Masjid Agung Kota Palopo, Jumat, 14 Agustus 2020. Sebelumnya, Walikota Palopo, HM Judas Amir, mengaku sangat dilematis untuk mengambil kebijakan kegiatan belajar mengajar atau KMB dilakukan secara tatap muka di tengah pandemi covid-19. Sebab, pembukaan sekolah di luar zona hijau sangat riskan dilakukan, apalagi saat ini pandemi Covid-19 belum menunjukan tanda akan mereda.

Baca juga: Walikota Palopo Ingatkan Warganya, Patuhi Protokol Kesehatan!

“Anak-anak sudah bosan di rumah belajar daring atau online. Apalagi sudah berbulan-bulan. Kondisi ini sungguh sangat tidak mengenakkan. Tetapi, sungguh saya tidak berani mengambil kebijakan mengijinkan sekolah tatap muka diadakan di sekolah sampai saat ini,” ujar Judas Amir.

Salah satu alasan mengapa orang nomor satu di Kota ‘Idaman’ ini dilematis mengubah kebijakannya belajar daring dari rumah ke sekolah tatap muka di sekolah, lantaran hingga saat ini, Kota Palopo masih berada di zona orange atau resiko sedang penyebaran covid-19.

Alasan kedua, Judas Amir menyebut, dirinya,…… Lanjut

Alasan kedua, Judas Amir menyebut, dirinya lebih mengedepankan kesehatan dan keselamatan anak dari ancaman covid-19. “Alasan ini yang membuat saya sangat dilematis,” kata Judas Amir, serius.

Judas pun memahami kegelisahan anak dan orangtua yang harus melakukan sekolah jarak jauh berbasis daring. Bahkan, Judas mengaku sudah banyak menerima keluhan orangtua dan wali anak, yang gelisah belajar online sudah berlangsung berbulan-bulan.

“Belajar dari rumah berbulan-bulan memang kondisi yang tidak mengenakkan. Saya sadari itu. Tetapi saya mohon maaf, keselamatan anak dari ancaman covid-19 lebih utama. Saya tidak mau mengambil resiko ada anak kita terpapar covid-19 di sekolah,” tegas Judas Amir.

Lihat juga: Walikota Palopo Serahkan Rompi Satgas Covid-19 ke Ketua RT/RW

Karena sekolah daring dirasakan sudah jenuh baik oleh anak dan orangtua, Judas menyarankan agar kegiatan belajar mengajar diganti dengan hal-hal kreatif non akademik.

“Guru jangan hanya memberikan tugas atau pekerjaan rumah saja, karena semakin banyak tugas sekolah dikerjakan di rumah akan semakin membuat anak jenuh. Guru jangan hanya fokus akademik. Belajar kreatif saja, jangan sampai,….. Lanjut

“Guru jangan hanya memberikan tugas atau pekerjaan rumah saja, karena semakin banyak tugas sekolah dikerjakan di rumah akan semakin membuat anak jenuh. Guru jangan hanya fokus akademik. Belajar kreatif saja, jangan sampai menatap layar berjam-jam belum lagi masalah teknologi jadi penghambat. Ciptakan suasana anak belajar gembira di rumah,” saran walikota dua periode ini.

Di sisi lain, Judas Amir meminta dukungan seluruh elemen masyarakat Palopo, agar bersama-sama memerangi penyebaran covid-19 di Kota Palopo. Caranya, yakni warga dan semua pihak menaati Peraturan Walikota (Perwal) Nomor 10 tahun 2020 tentang penerapan new normal atau protokol kesehatan. Perwal ini sedang gencar-gencarnya disosialisasikan jajaran Pemkot Palopo bersama Forkominda Kota Palopo.

Lihat juga: Mendikbud Persilahkan Orang Tua Minta Dana Pulsa ke Sekolah

“Kalau semua warga, termasuk ASN dan semua pihak sudah menaati Perwal ini, Insya Allah Palopo akan kembali ke zona hijau. Kalau sudah bebas dari covid-19, sekolah sudah bisa diadakan di sekolah,” katanya.(hms)

Dapatkan Update Berita Pilihan Menarik
di GoogleBerita dan Whatsapp Anda
Spiritkita
Koni Palopo
Pasangiklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *