Jembatan Gantung di Battang Barat Telan Anggaran Rp6 M

Longsor

Jembatan Gantung di Battang Barat Telan Anggaran Rp6 M

Pembangunan jembatan gantung sebagai salah satu akses penghubung antara Kota Palopo dan Kabupaten Toraja mulai dikerja oleh pihak rekanan. Yakni salah satu BUMN, PT Brantas Abipraya.

Terlihat di area lokasi pembangunan, material yang akan digunakan untuk membangun jembatan tersebut telah siap. Seperti diketahui, jalur trans Sulawesi selatan yang menghubungkan Kota Palopo dan Toraja Utara ini terputus. Ini akibat longsor yang terjadi beberapa waktu lalu.

Kepada wartawan, PPK 2.1 PJN Wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel), Ishak Rahim mengatakan, jika pihak pekerja saat tengan melakuka persiapan untuk pengeboran pondasi Jembatan Gantung di Battang Barat.

“Saat ini, kami persiapan untuk melakukan pengeboran pondasi jembatan. Material jembatan pun sudah tiba di lokasi sejak Selasa 21 Juli 2020 lalu,” katanya.

Lebih jauh, dirinya menjelaskan jika pihaknya sempat mengamalami kendala dalam melakukan pembuatan jembatan. Kendala yang dimaksud adalah kerap terjadinya hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Palopo dalam beberapa terakhir.

Kendati demikian, Ishak mengatakan jika saat ini…….. Bersambung

Kendati demikian, Ishak mengatakan jika saat ini, pihaknya kembali siap melakukan pekerjaan. Meski dalam tiga hari terakhir hujan masih mengguyur wilayah Kota Palopo.

“Alhamdulillah saat ini pekerjaan lancar, karena sudah tiga hari ini hujan turun namun tidak terlalu deras sehingga pekerja masih bisa melaksanakan pekerjaannya,” sebutnya.

Selain itu, dia juga mengatakan jika saat ini, para pekerja tengah melakukan pengerasan akses jalan menuju jembatan gantung yang diestimasi menelan anggaran kurang lebih Rp6 miliar tersebut.

Penerimaan Pajak di Kota Palopo Semester I Turun Sekira Rp350 Juta

Seperti diketahui, pasca longsor yang memutus jalan trans Sulawesi arah Palopo–Toraja, Sulawesi Selatan, warga saat ini sudah mengungsi menjauh dari lokasi bencana.

Tim gabungan dari BPBD Kota Palopo, Tagana, TNI, Polri dan Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) juga telah memindahkan material yang menumpuk di badan jalan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo menyebutkan, akibat longsor itu, sebanyak 8 unit rumah warga tersapu material longsor.

Material longsor yang menumpuk berasal dari longsoran atas di kilometer 23 dan turun ke kilometer 21 dan menumpuk bahkan ada sebagian yang mulai bergerak turun.(ish)

Dapatkan Update Berita Pilihan Menarik
di Fanspage dan Whatsapp Anda
Spiritkita
Pasangiklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *