Nakes PKM Wara Ikut Wisata Covid-19 Tim Gugus Sulsel
Nakes PKM Wara Ikut Wisata Covid-19 Tim Gugus Sulsel
11 Pegawai Puskesmas (PKM) Wara Kota Palopo mengikuti wisata Covid-19 Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Provinsi Sulawesi Selatan.
Kadis Kesehatan Kota Palopo, Taufik M Kes yang mengungkapkan hal tersebut saat d|hubungi melalui aplikasi pesan Whatsappnya. “Kesebelasnya akan ikut Wisata Covid-19 Makassar,” kata Taufik.
Lebih rinci, Taufik mengatakan, 11 Nakes (Tenaga Kesehatan) PKM Wara Kota Palopo ini terdiri dari 9 tenaga bidan dan 2 lainnya adalah tenaga tata usaha. “11 orang tersebut terdiri dari 9 Bidan dan 2 Tenaga Tata Usaha,” ujar Taufik.
Pelaksana Program Wisata Covid-19, Tim Gugus Tugas Sulsel Sebut Kota Palopo Salah satunya
Taufik menjelaskan, awal mula merebaknya wabah virus Pandemi pada PKM Wara ini bermula saat salah seorang bidan merawat kelaurganya. Belekangan ternyata kelauarga bidan tersebut telah terpapar virus corona.
Mengantisipasi agar tak menular, Pihak Dinkes dan gugus tugas melakukan tracing atau penelusuran kontak si bidan yang lebih awal terkena virus.
“Kita sempat Swab PCR 18 orang, hasilnya, 11 yang positif. Untuk itu, sementara waktu, PKM kita tutup agar wabah pandemi ini tidak menular ke masyarakat lainnya,” ujar Taufik.
Pada laman Covid-19 Sulsel, Health Officer UNICEF Kantor Makassar, Dr Muliana Muhiddin MPH, mengatakan, Wisata Covid-19 adalah program yang terkemas dalam rekreasi. Program Ini bertujuan bukan hanya sekedar karantina, tapi juga program pemberdayaan terintegrasi.
Peserta menerima edukasi mengenai Covid-19 dan mendapat latihan untuk menjadi kader dan duta Covid-19 yang nantinya akan menjadi edukator handal pada masyarakat ketika mereka kembali.
Pesawat Citilink Tawarkan Kerjasama ke Pemkot Palopo
Program ini tidak hanya memantau kesehatan fisik dan gizi dari peserta. Tapi juga dukungan psikososial dan pendekatan karantina secara humanis. Keadaan psikis dan kesehatan mental peserta terpantau dan ada screening awal. Tujuannya adalah untuk menilai keadaan mereka, terutama untuk peserta yang tergolong masih usia anak dan remaja.
Fasilitas yang peserta wisata terima sangat memadai dan nyaman karena pelaksanaannya pada hotel bintang 4 atau 5. Peserta merasa sebagai tamu, bukan seperti pasien di rumah sakit. Tenaga medis di hotel sudah lengkap, yang siap melayani peserta dan mereka sudah dilatih termasuk dalam pengendalian dan pencegahan infeksi.(ish)








