Ruas Jalan Pelabuhan Munte Luwu Utara Diduga Dikerja “Asal Jadi”
Ruas Jalan Pelabuhan Munte Luwu Utara Diduga Dikerja “Asal Jadi”
Lutra —- Proyek pembangunan infrastruktur ruas jalan menuju Pelabuhan Munte Pemkab Luwu Utara yang dianggaran senilai Rp11.288.978.000 di dalam APBD Tahun Anggaran 2020 diduga dikerja “asal jadi”.
Hal ini disampaikan anggota DPRD Luwu Utara dari Partai Perindo, Wardi kepada awak media usai turun meninjau di lapangan.
Wardi mengatakan, saat meninjau dilapangan, dinas terkait seolah-olah melepas penuh proyek ini kepada pihak ketiga.
“Artinya, yang berkaitan dari dinas terkait itu tidak ada ditempat, dia hanya mengandalkan pihak ketiga, sehingga akhirnya pekerjaan tidak maksimal,” tandas Wardi.
Baca juga
KPU Luwu Utara Pesimis Partisipasi Pemilih Capai 78 Persen
Diungkapkan Wardi, sepajang jalan beton tersebut terlihat bergelombang. Saya sampai tegaskan agar pekerjaan ini jangan dilanjutkan,” cetus Wardi.
Senada dengan itu, Hamka Muslimin Anggota DPRD dari Partai NasDem, juga sangat menyayangkan pihak ketiga dalam hal ini rekanan yang mengerjakan proyek tersebut.
“Hal yang seperti ini saya tidak akan biarkan, kasihan masyarakat, mereka akan nantinya menikmati jalan ini, hingga mencapai puluhan tahun,” kata Hamka.
Hamka menyebut, jalan akses ke pelabuhan ini nantinya akan dilalui armada yang berkapasitas muatan berat. Bagaimana bisa bertahan lama kalau pekerjaanya asal-asal,” tegas Hamka Muslimin.
Diketahui sebelumnya, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menegaskan akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur ruas jalan menuju Pelabuhan Munte Pemkab Luwu Utara ini.
Meski diakuinya sangat sulit, tapi demi mendukung sektor agro industri di Luwu Utara, pemerintah, kata Indah, mengalokasikan Rp 11 miliar lebih.
Indah mengatakan Alokasi anggaran tersebut merupakan pengerjaan lanjutan dari total Panjang jalan ruas Patila-Munte 10,03 km. Kondisi jalan saat ini, ada 1,6 km dengan lebar 3,5 meter yang sudah teraspal. Jalan ini dikerjakan melalui APBD 2016. Pada APBD 2018, kembali diintervensi sepanjang 2,5 km dengan lebar 5,5 meter. Sisanya masih ada 5,93 km dengan lebar 3,5 meter yang kondisinya rusak berat mulai dikerja tahun ini.
Ruas yang rusak berat ini akan diintervensi sepanjang 2,502 km. Rencananya, ini akan diperbaiki dengan konstruksi rigid pavement (beton) agar lebih tahan dengan beban kendaraan yang akan melintasinya.
Ruas ini sangat penting mengingat Pelabuhan Munte yang segera fungsional. Terutama yang menunjang langsung aktivitas perekonomian masyarakat. Kementerian Perhubungan pun sudah meminta Pemkab Luwu Utara untuk membenahi akses jalan sebelum pelabuhan dioperasionalkan. Tahun ini, merupakan tahun ketiga bagi Pemkab Lutra di bawah kepemimpinan Indah Putri Indriani mengintervensi jalur ini.
Baca juga
Laksanakan New Normal, Luwu Utara Kembali Terpapar Virus Corona
“Tahun ini, kita kembali akan mempercepat penyelesaian jalan menuju Pelabuhan Munte,” ujar Indah.
Indah mengakui, karena keterbatasan anggaran, masih tersisa 3,43 km yang belum tertangani. Ia berharap, sisa ruas tersebut akan diselesaikan pada tahun anggaran berikutnya.
“Kita berharap harga sawit (TBS) di Luwu Utara bisa semakin kompetitif di pasaran yang pada akhirnya akan berdampak pada kesejahteraan petani, khususnya petani sawit,” ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, tidak keliru kebijakan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara untuk selalu men-support sektor perkebunan ini. Sekarang tinggal masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya untuk sama-sama mengawalnya.
“Ayo kita kawal sama-sama. Legislatif dan eksekutif sudah berkomitmen untuk mendukung apa yang diharapkan masyarakat. Semua ini demi kesejahteraan masyarakat Luwu Utara,” ujar Indah ketika itu.(Bayu)








