Analisis Pengamat Politik: Prabowo-Gibran Diharapkan Penuhi Kabinet dengan Seimbang
SPIRITKITA.COM — Ujang Komarudin, seorang pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, memberikan analisis terkait penyusunan postur kabinet dalam pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan datang. Menurut Ujang, Prabowo memiliki prerogatif untuk menentukan struktur kabinet, termasuk kemungkinan menggandeng partai dari koalisi lawannya di Pilpres 2024.
“Dalam masa transisi ini, saya melihat bahwa proses utak-atik kabinet sedang berjalan. Mereka pasti akan memprioritaskan partai-partai pengusung terlebih dahulu, baru kemudian merangkul partai yang kalah atau lawan mereka di Pilpres 2024,” ujar Ujang.
Ujang menyoroti kemungkinan adanya transaksi balas budi, khususnya dalam penentuan jatah bagi partai non-koalisi yang baru bergabung.
“Pada akhirnya, semuanya berada di tangan Prabowo, karena jabatan menteri merupakan prerogatif presiden,” tambahnya.
Pengamat politik tersebut juga menekankan pentingnya memperhatikan komposisi antara menteri dari kalangan politisi partai dan profesional ahli. Ujang berpendapat bahwa kabinet ideal seharusnya memiliki keseimbangan antara jumlah menteri dari partai politik dan profesional. Ia merekomendasikan proporsi sekitar 50% dari partai dan 50% dari kalangan profesional, bahkan lebih baik lagi jika 60% berasal dari kalangan profesional yang ahli.
Meskipun memberikan saran tersebut, Ujang juga mengingatkan bahwa Prabowo harus memperhitungkan pengaruh dari tim pemenangan yang berkontribusi pada keberhasilan Pilpres.
“Untuk maju di pilpres, butuh dukungan dari partai koalisi yang mengusung. Jadi, dalam menentukan komposisi kabinet, partai pengusung juga memiliki jatahnya sendiri,” pungkasnya.(*)