Kemensos Sebut Bantuan Sosial Tunai (BST) Tahap Kedua Segera Cair
Kemensos Sebut Bantuan Sosial Tunai (BST) Tahap Kedua Segera Cair
Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial (Kemensos), Asep Sasa Purnama mengungkapkan jika Bantuan sosial tunai (BST) tahap kedua segera cair. Dana BST tahap dua tersebut disebutkan sudah di kantor PT Pos Indonesia (Persero).
Update Berita
- Bupati Luwu Antar Anak di Hari Pertama Sekolah, Dukung Gerakan Ayah Teladan
- Ketua TP PKK Luwu Hadiri Pembukaan HKG ke-53 dan Rakernas X PKK 2025 di Samarinda
- Ketua Dekranasda Luwu Hadiri HUT Dekranas ke-45, Tegaskan Komitmen Dukung Perajin Lokal
- Bupati Luwu Imbau Para Ayah Antar Anak di Hari Pertama Sekolah
- RS St Madyang Palopo Hadirkan Layanan Kemoterapi, Wujud Komitmen Tingkatkan Mutu Pelayanan
“Perlu diketahui, ada dua mitra penyalur BST selama tiga bulan. Pertama PT Pos Indonesia mengcover sekitar 8,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Dan sisanya adalah disalurkan oleh Himpunan Bank Negara (Himbara),” kata Asep.
Total target penerima kata Asep seperti pada tahap pertama adalah 9 juta KPM di seluruh Indonesia.
“Dari rencana awal Juni gelombang kedua, gelombang ketiga kan kalau sesuai schedule itu minggu ketiga bulan Juni,” kata Asep.
Pada program BST ini setiap KPM akan mendapat Rp 600.000 per bulannya. Penerima BST ini di luar data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang dikelola Kemensos. Atau sasarannya warga miskin yang belum mendapatkan bantuan baik dari Desil 2, Desil 3, Desil 4, dan non desil.
BST ini program baru selama COVID-19 atau di luar dari bansos seperti program keluarga harapan (PKH), kartu sembako, bansos sembako, hingga bantuan langsung tunai (BLT) dana desa.
Menurut Asep proses pencairan tahap kedua dan ketiga bisa lebih mudah lantaran dua mitra penyalur sudah memiliki data penerima yang tepat. Kemensos Sebut Bantuan Sosial Tunai tidak lama lagi cair
“Yang paling rumit itu kan awal karena angka sekian lokasinya di mana dan siapa yang menerima, setelah itu kan top up, kedua sudah tahu masyarakatnya siapa,” ujarnya.
- AHY Dijadwalkan Tinjau IPAL Losari, Aktivis Lingkungan: Makassar Masih Darurat Tinja
- Kasus Penggelapan Sertifikat Tanah, IRT di Palopo Bebas dari Jerat Hukum Lewat Skema RJ
- Gubernur Sulsel Kerahkan BPBD dan Dinsos Tangani Banjir di 4 Kabupaten
- Viral Video Dugaan Pungli di Samsat Makassar, Bapenda: Bukan Petugas Resmi
- PDAM Makassar Putus Kontrak 400 Pegawai, DPRD Minta Ada Tanggung Jawab Sosial
Lebih lanjut Asep menegaskan, program BST juga membuat masyarakat tenang apalagi yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) saat pandemi Corona namun tidak masuk program perlindungan sosial yang sudah ada selama ini.
“Akhirnya masyarakat menjadi tenang, karena semula kan takut terlambat kalau tidak dicairkan, hilang, tapi mereka tenang bahwa pemerintah komit,” ungkap Asep.(fik)
