Kades di Luwu Plesiran, Studi Tiru ke Desa Ponggok
Kades di Luwu Plesiran, Studi Tiru ke Desa Ponggok
Sejumlah kepala desa di Kabupaten Luwu díkabarkan plesiran ke Pulau Jawa. Plesiran 30 kepala desa ini dísebutkan sebagai “Studi Tiru” upaya pemulihan ekomomi dampak pandemi Covid-19 melalui pemberdayaan Bumdes.
30 kades bersama Ketua Satgas (Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Luwu, Erny Veronica Maramba, SH, M.Hum mengawali pelisirannya dengan mengunjungi Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Pemkab Sleman.
Setelahnya, Kades di Luwu Plesiran di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu, (10/4/2021).
Kedatangan tim Satgas PEN Luwu bersama 30 Kepala Desa di desa yang memiliki luas wilayah 77,22 Ha2 dengan jumlah penduduk 2.200 jiwa ini di terima Pemda Kabupaten Klaten. Melalui Kabid Pengembangan SDA, TTG dan Ekonomi Masyarakat, Dinas Permasdes Kab. Klaten, Widada, S.Si, M.Si.
Biaya Plesiran Per Kades Rp5 Juta, Ketua Satgas PEN Mengaku Tak Mengetahui
Menurutnya, jika Bumdes di wilayahnya merupakan instrumen pendayagunaan ekonomi lokal dengan beragam jenis potensi. Potensi ini yang berkonstribusi besar dalam menyumbang pendapatan asli desa.
Sementara itu, Kepala Desa Ponggok, H. Junaedi Mulyono, SH memaparkan bagaimana perjalanan desa yang dípimpinnya itu menjadi miniatur percontohan kemajuan pembangunan desa di Indonesia dengan Pendapatan Asli Desa (PAD) sebesar Rp3,4 Miliar.
Kemudian Junaedi berkisah, jika tahun 2007 yang lalu desa yang di pimpinannya berada di urutan kedua terakhir dari 391 desa di Klaten dengan kategori desa tertinggal. Namun berkat keuletan dan kegigihan usaha, hanya berselang dua tahun, yaitu 2009 desa Ponggok perlahan bangkit dari ketertinggalan.
“Dalam hal pemulihan ekonomi masyarakat, salah satu upaya yang kami lakukan berkolaborasi dengan UMKM dalam melakukan pemasaran hasil produksi melalui kelompok-kelompok kecil yang díbentuknya,” ujar Junaedi.(kar)
