Masyarakat Palopo Produksi Sampah 53 Ton Sehari, Infrastruktur Terbatas, Penanganan Tidak Maksimal
Masyarakat Palopo Produksi Sampah 53 Ton Sehari, Infrastruktur Terbatas, Penanganan Tidak Maksimal
Sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Palopo dalam seharinya berkisar 53 ton. Penanganan sampah tersebut bagi Rahmat Masri Bandaso (RMB) dinilai tidak optimal. Hal ini dikarenakan Infrastruktur Kota Palopo masih terbatas.
Hal tersebut diungkapkan RMB, wakil walikota Palopo saat memimpin aksi bersih sampah dunia di kantor Walikota Palopo. Aksi bersih ini sendiri merupakan bagian dalam aksi bersih- bersih dunia (world clean day) yang dilaksanakan serentak secara global, Sabtu, 21 September 2019.
Olehnya itu, RMB menyampaikan dengan adanya kegiatan seperti ini (aksi bersih-bersih sampah), masyarakat dapat diajak ikut serta menangani sampah.
“Jadi penanganan sampah itu bukan hanya pada dinas terkait tetapi masyarakat juga ikut terlibat menangani sampah,” jelas RMB.
Kedepan, tegas RMB, masyarakat diharap tergerak sendiri untuk melakukan kegiatan bersih-bersih.
“Itu harapan kita, masyarakat memiliki budaya bersih, itu yang penting,” ungkap Wakil Walikota.
Terpisah, Plt. Kepala dinas kesehatan kota palopo, Taufiq, saat memimpin jajarannya melakukan aksi bersih sampah di seputaran kantor dinas kesehatan mengatakan, dengan kegiatan ini diharapkan dapat merangsang semangat masyarakat untuk mencintai kebersihan dan melekat pada dirinya bahwa kebersihan itu merupakan kebutuhan.
Terlebih lagi, lanjutnya, saat ini di kota palopo dilaksanakan verifikasi terkait lomba kota sehat.
“Dengan aksi bersih-bersih sampah seperti ini, lingkungan jadi sehat dan tidak ada sampah berserakan. Semakin bersih akan semakin nyaman, dan kita akan semakin sehat,” kuncinya.
Sementara itu, Ketua Forum kota sehat kota Palopo, Hj. Utiasari Judas, turun langsung dan memimpin aksi bersih-bersih sampah di seputaran lapangan Gaspa Palopo dan di seputaran Masjid Agung Luwu Palopo.(humas)
